Strategi Pengurangan Kerugian: Tiga Jalur Membantu Anda Melarikan Diri
1. Strategi Pertahanan Posisi
Strategi ini didasarkan pada konsep inti "tidak menjual, tidak rugi". Ketika posisi investasi tidak beruntung terjebak, kerugian secara akuntansi masih memiliki ketidakpastian sebelum dijual. Ini seperti kapal di tengah badai; selama tidak memilih untuk meninggalkan kapal, masih ada kemungkinan aman untuk mencapai pelabuhan. Namun, investor yang menggunakan strategi ini perlu memiliki kekuatan modal yang kuat sebagai dukungan yang kokoh, untuk dengan tenang menghadapi kemungkinan fluktuasi pasar yang terus-menerus dan tajam, memastikan selama proses menunggu yang panjang, tidak akan terpaksa keluar karena putusnya aliran dana, sehingga dapat berhasil keluar dari posisi terjebak atau bahkan mendapatkan keuntungan saat pasar berbalik.
2. Strategi Pengurangan Kerugian Bertahap
"Hentikan kerugian dan tambahkan posisi" adalah prinsip tindakan dari strategi ini. Investor pertama-tama perlu secara tegas melakukan tindakan menghentikan kerugian pada posisi yang saat ini mengalami kerugian, segera memutus sumber kerugian agar tidak semakin meluas. Setelah itu, sabar menunggu harga pulih ke titik yang wajar yang diharapkan, dan saat itu masuk kembali dengan tepat. Melalui cara operasi ini yang mundur lalu maju, seperti menghindar dengan cerdik di jalan yang berliku, dapat secara efektif mengurangi kerugian selama proses pengurangan kerugian, bahkan mungkin mengubah kerugian menjadi keuntungan, mengembalikan investasi ke jalur yang sehat.
3. Strategi Hentikan Kerugian yang Tegas
"Jual semua, hentikan kerugian dengan cepat" adalah ciri khas dari strategi ini. Bagi para spekulan jangka pendek, ini adalah pilihan yang cukup bijaksana dalam kondisi pasar tertentu. Ketika pasar menunjukkan tren penurunan yang terus-menerus, waktu seperti pembunuh yang kejam; semakin lama Anda memegang aset, semakin besar kerugian potensial yang seperti bola salju terus membesar. Oleh karena itu, dengan cepat dan tegas menjual aset yang dimiliki dapat menghindari risiko yang lebih besar akibat penurunan harga yang lebih lanjut, sehingga memaksimalkan pelestarian modal, menciptakan kondisi untuk masuk kembali pada waktu yang tepat.