Pada tanggal 18 September, dalam sebuah wawancara dengan Asia First dari CNA, Anthony Scaramucci, pendiri SkyBridge Capital dan mantan direktur komunikasi Gedung Putih, berbagi pandangannya tentang pemilihan umum AS mendatang dan dampak potensialnya terhadap pasar mata uang kripto. Scaramucci menyatakan kekhawatirannya atas usaha terbaru Donald Trump, World Liberty Financial, sebuah proyek mata uang kripto yang menurutnya dapat merugikan industri dan kedudukan politik Trump. Ia menggambarkan usaha tersebut sebagai "pelanggaran norma," menekankan bahwa ini adalah pertama kalinya seorang kandidat presiden meluncurkan bisnis semacam ini begitu dekat dengan hari pemilihan. Scaramucci berspekulasi bahwa hal itu mungkin dianggap sebagai sarana bagi Trump untuk menghasilkan keuntungan dengan cara yang dipertanyakan, yang berpotensi merusak kredibilitasnya.

Scaramucci mengakui upaya awal Trump untuk mempromosikan kripto, dengan mencatat bagaimana sikap mantan presiden tersebut sebelumnya telah mendorong beberapa Demokrat ke arah kebijakan yang lebih ramah terhadap kripto. Namun, menurut Scaramucci, usaha baru tersebut merusak upaya tersebut. Ia memperingatkan bahwa proyek tersebut dapat mengarah pada situasi pump-and-dump, yang merugikan investor individu dan reputasi industri.

Membahas lanskap politik yang lebih luas, Scaramucci menyarankan bahwa hasil pemilu dapat memengaruhi masa depan regulasi mata uang kripto. Ia menyatakan skeptis terhadap laporan yang memprediksi fluktuasi harga Bitcoin berdasarkan siapa yang memenangkan pemilu. Sementara beberapa analis berspekulasi bahwa kemenangan Trump dapat mendorong harga Bitcoin menjadi $90.000 dan kemenangan Kamala Harris dapat menurunkannya menjadi $30.000, Scaramucci membantah narasi ini. Sebaliknya, ia memperkirakan bahwa Harris, jika terpilih, akan mendukung pendekatan regulasi yang lebih seimbang, yang berpotensi membuka jalan bagi legislasi stablecoin yang dapat menguntungkan dolar AS dan industri kripto.

Dalam dukungannya terhadap Harris, Scaramucci menyoroti strategi kampanye Harris yang kuat, upaya penggalangan dana yang signifikan, dan operasi lapangan yang lebih terorganisasi dibandingkan dengan kampanye Trump. Ia menunjukkan bahwa keunggulan Harris dalam sumber daya keuangan dan jajak pendapat, dikombinasikan dengan jumlah pendaftaran pemilih secara keseluruhan yang menguntungkan Demokrat, membuatnya menjadi calon pemenang di matanya.

Ketika ditanya tentang potensi kejutan dalam pemilu, Scaramucci menunjuk pada perilaku Trump yang tidak menentu, dengan mengutip pernyataan kontroversial dan aliansi dengan tokoh-tokoh bermasalah. Ia percaya bahwa perilaku seperti itu pada akhirnya akan menguras tenaga pemilih Amerika, yang membuat mereka mencari pemimpin yang lebih stabil dan dapat diprediksi dalam diri Harris.

Mengenai bagaimana pemilihan ini dapat memengaruhi Asia, Scaramucci berpendapat bahwa stabilitas di AS sangat penting bagi kawasan tersebut. Ia menyarankan bahwa Harris mewakili pendekatan yang lebih konsisten dan dapat diandalkan terhadap tata kelola, yang akan bermanfaat bagi hubungan internasional dan pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, ketidakpastian Trump dipandang sebagai kerugian bagi stabilitas global.