Taco Bell berencana memperluas penggunaan teknologi AI suara pada akhir tahun ini. Perusahaan induk Taco Bell, Yum Brands, mengatakan pada hari Rabu bahwa AI akan diluncurkan di ratusan lokasi drive-thru tambahan dan saat ini digunakan di sekitar 100 lokasi Taco Bell di 13 negara bagian. 

Penambahan tersebut telah diuji coba dan dikembangkan selama dua tahun terakhir. Menurut Yum Brands, penggunaan sistem AI telah meningkatkan akurasi pesanan, mengurangi waktu tunggu, dan mengurangi beban kerja karyawan. 

Peluncuran Voice AI sejalan dengan tren industri makanan cepat saji

Integrasi AI juga menghasilkan lebih banyak keuntungan bagi perusahaan dan juga operator teknologi, menurut pengajuan perusahaan. Hasil positif ini berkat penelitian dan pengembangan selama dua tahun serta pengujian AI dalam lingkungan drive-thru. 

“Dengan penyempurnaan dan pengujian teknologi Voice AI drive-thru selama lebih dari dua tahun, kami yakin akan efektivitasnya dalam mengoptimalkan operasional dan meningkatkan kepuasan pelanggan.”

Kepala Inovasi Yum Brands, Lawrence Kim

Taco Bell adalah jaringan restoran cepat saji Amerika yang memiliki gerai di sekitar 7.400 lokasi di Amerika Serikat. Langkah pengembangan teknologi voice AI ini sejalan dengan tren kemajuan teknologi di industri makanan cepat saji saat ini. Yum Brands meluncurkan uji coba AI suaranya pada bulan Mei dan sejak itu meningkatkannya dari lima toko Taco Bell menjadi 30 di California. Saat ini, lebih dari seratus gerai Taco Bell di Amerika Serikat menggunakan teknologi ini.

Penjualan digital meroket untuk Yum Brands

Yum Brands menyatakan bahwa penjualan digital mendekati $30 miliar tahun lalu, dan lebih dari setengah dari jumlah tersebut dilakukan melalui platform digital pada awal tahun 2024. Perusahaan juga menyatakan bahwa bisnis digitalnya meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun 2019. Ini Pertumbuhan pesat menunjukkan bahwa teknologi digital semakin menonjol di sektor makanan cepat saji. 

Di sisi lain, McDonald's, pesaing Taco Bell, mengalami beberapa masalah terkait penggunaan AI dalam pemesanan. McDonald's telah menguji teknologi serupa di lebih dari 100 restoran drive-thru di AS, namun menghentikan prosesnya karena adanya keluhan dari pelanggan. Salah satu kasusnya adalah ketika kasir AI melakukan kesalahan dengan menambahkan banyak teh manis ke dalam pesanan, dan kejadian tersebut menyebabkan kegemparan di platform media sosial. 

Selain perluasan Taco Bell di Amerika Serikat, Yum Brands juga menjajaki penerapan AI di wilayah lain. KFC, anak perusahaan Yum Brands lainnya, sudah bereksperimen dengan teknologi ini di lima gerai di Australia. Selain itu, Yum Brands diperkirakan akan merilis hasil Q2 pada hari Selasa minggu ini, dan hal ini dapat mengungkap lebih banyak tentang kinerja perusahaan dan rencana strategisnya terkait penerapan Kecerdasan Buatan.