Kemenangan XRP di Pengadilan: Ripple Mengalahkan SEC dalam Keputusan Investor Ritel Utama.

Membuat keputusan penting pada Juli 2023, Hakim Analisa Torres memutuskan bahwa token XRP bukanlah jaminan ketika dijual ke investor ritel melalui bursa. Keputusan ini secara signifikan mempengaruhi tuntutan SEC terhadap Ripple. Namun keputusan tersebut juga memutuskan bahwa Ripple melanggar undang-undang sekuritas terkait penjualan kepada investor institusi. Keputusan rinci ini telah menjadi fokus perdebatan hukum yang sedang berlangsung.

Mitra Hogan & Hogan Jeremy Hogan mengungkapkan pandangannya tentang kemungkinan konsekuensi dari upaya SEC untuk mengajukan banding ke Pengadilan Banding AS untuk Sirkuit Kedua. Hogan memperingatkan bahwa banding tersebut dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan bagi SEC. Dia mencatat bahwa bahkan keputusan positif bagi regulator akan memerlukan tinjauan faktual lebih lanjut di tingkat pengadilan dan memperpanjang kasus tersebut. Komplikasi ini dapat menimbulkan kemunduran strategis bagi SEC.

Keputusan pengadilan baru-baru ini menyoroti inkonsistensi dalam penerapan undang-undang sekuritas terhadap aset kripto. Mantan Kepala Divisi SEC Kristina Littman menyarankan agar agensi tersebut dapat memilih untuk tidak mengajukan banding atas keputusan Ripple ke Mahkamah Agung dan membiarkannya sebagai keputusan pengadilan distrik sebagai langkah taktis. Pendirian ini semakin kuat setelah Hakim Distrik AS Jed Rakoff dengan tegas menolak perbedaan antara penjualan institusional dan ritel dalam kasus Terraform Labs SEC. Inkonsistensi tersebut dapat berdampak pada pendekatan peraturan dan hukum terhadap aset kripto di masa depan.

Komunitas kripto gelisah menunggu keputusan SEC mengenai apakah akan mengajukan banding. Meskipun Ketua SEC Gary Gensler telah mengisyaratkan bahwa keputusan Hakim Torres dapat diajukan banding, tindakan yang pasti belum diumumkan. Sementara itu, Ripple terus berupaya mengurangi hukuman dan sanksi selama tahap akhir kasus ini.