Apakah $BTC Bukti Inflasi? Mari kita bertanya pada M. Friedman!

Mari kita mulai dengan kutipan dari Milton Friedman: “Inflasi selalu dan di mana pun merupakan fenomena moneter. " 💵 💵 📉

Inflasi terjadi ketika uang kehilangan daya beli. Meskipun para politisi mungkin mengaitkan inflasi dengan harga energi, perang, dan faktor lainnya, penyebab utamanya sering kali adalah pencetakan uang yang berlebihan oleh bank sentral.

=> 🏦 -> 🖨️ -> 💸 💸 💸 = 🥜.

Konsep ini dapat diringkas dengan persamaan kuantitas, atau persamaan pertukaran: MV = Py, dimana:

• M adalah jumlah uang beredar,

• V adalah perputaran uang,

• P adalah tingkat harga (biasanya diukur dengan CPI),

• y adalah produk domestik bruto riil.

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa tingkat harga (P) berbanding lurus dengan jumlah uang beredar (M). Untuk menjaga inflasi tetap stabil, produksi barang dan jasa (y) harus mengimbangi jumlah uang beredar.

Bitcoin ($BTC ) dirancang agar tahan terhadap inflasi. Sistem separuhnya mengurangi laju produksi bitcoin baru, meniru kelangkaan emas. Tidak seperti bank sentral, tidak ada entitas yang dapat mengubah tingkat penerbitan Bitcoin. Selain itu, pasokan Bitcoin dapat hilang atau hancur (misalnya melalui hard drive yang hilang), sehingga semakin mengurangi jumlah yang tersedia.

Faktor-faktor ini menunjukkan bahwa daya beli Bitcoin dapat meningkat seiring berjalannya waktu, menjadikannya aset yang berpotensi tahan terhadap inflasi.

Bagaimana menurutmu ? Akankah lebih percaya $BTC untuk menyimpan atau dolar 💵 untuk menjaga modal Anda tetap aman? 😉

#BTC☀ #Inflationrate #EconomicEvolution #LearnTogether