Apa itu likuidasi paksa?

Likuidasi adalah situasi umum dalam transaksi keuangan. Arti tradisionalnya mengacu pada proses konversi aset secara tidak sengaja menjadi uang tunai atau setara kas (stablecoin). Ini adalah mekanisme pasar yang digunakan untuk keluar dari posisi leverage, di mana likuidasi paksa terjadi secara otomatis ketika pedagang tidak mampu memenuhi persyaratan margin. Namun dalam perdagangan kontrak, likuidasi paksa adalah sesuatu yang harus Anda hindari dengan cara apa pun.

Pertukaran Binance - pertukaran Bitcoin terbesar di dunia, daftar untuk menerima rabat komisi 20%.

Binance: Klik tautan pendaftaran Binance dan rekomendasikan kode XSGEK3VL

Pendaftaran Binance: https://www.binance.com/zh-CN/join?ref=XSGEK3VL (rebate komisi 20%) atau lihat tutorial pendaftaran Binance. Untuk kontrak spot, 20% dikembalikan secara otomatis setiap jam.

 

Dalam perdagangan mata uang kripto, likuidasi biasanya terjadi pada perdagangan berjangka atau margin. Ketika akun investor atau pedagang tidak dapat memenuhi persyaratan margin pemeliharaan, platform perdagangan akan secara otomatis menjual aset yang dimilikinya untuk menutupi kerugian atau membayar kembali pinjaman. Tujuannya adalah untuk mencegah saldo akun menjadi negatif dan menjamin kepentingan platform dan pedagang lainnya.

 

Proses likuidasi bisa lambat atau cepat, bergantung pada aturan bursa dan leverage yang digunakan dalam perdagangan. Dengan leverage yang lebih rendah, mungkin diperlukan pergerakan harga yang lebih besar untuk memicu likuidasi. Namun dalam kasus leverage yang tinggi, bahkan perubahan harga yang kecil pun dapat menyebabkan likuidasi paksa, karena hal ini meningkatkan risiko pedagang.

 

Mengapa posisinya terpaksa dilikuidasi?

Likuidasi paksa terjadi ketika trader tidak dapat lagi memenuhi persyaratan margin untuk posisi leverage karena dana di akunnya tidak mencukupi. Untuk menghindari likuidasi paksa, pedagang perlu menetapkan rasio leverage yang wajar, menetapkan harga stop loss, dan memperhatikan fluktuasi pasar.

 

Alasan mengapa trader terpaksa melikuidasi posisinya biasanya:

1. Margin tidak mencukupi: Ketika saldo akun trader tidak dapat memenuhi persyaratan margin pemeliharaan, likuidasi paksa akan dipicu. Persyaratan margin pemeliharaan mengacu pada rasio antara saldo margin dan nilai posisi. Jika rasio ini lebih rendah dari persyaratan minimum yang ditentukan oleh bursa atau platform, likuidasi paksa akan dipicu.

 

2. Risiko perdagangan dengan leverage yang tinggi: Perdagangan dengan leverage meningkatkan peluang keuntungan bagi pedagang, namun juga meningkatkan risiko kerugian. Jika pedagang menggunakan leverage yang berlebihan, bahkan fluktuasi harga yang kecil pun dapat mengakibatkan dana di akun tidak mencukupi untuk memenuhi persyaratan margin pemeliharaan, sehingga memicu likuidasi paksa.

 

3. Fluktuasi pasar: Fluktuasi harga pasar yang parah dapat menyebabkan posisi pedagang berada dalam kondisi merugi, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan dana di rekening tidak mencukupi untuk memenuhi persyaratan margin pemeliharaan. Khususnya dalam perdagangan dengan leverage tinggi, fluktuasi harga dapat dengan cepat mendorong dana rekening pedagang ke nilai negatif, sehingga memicu likuidasi paksa.

 

4. Kesalahan operasional: Trader dapat menyebabkan kerugian posisi karena kesalahan operasional atau kesalahan penilaian, yang dapat memicu likuidasi paksa. Misalnya, menetapkan harga stop loss yang tidak wajar atau kegagalan menutup stop loss tepat waktu dapat menyebabkan perluasan kerugian posisi dan pada akhirnya menyebabkan likuidasi paksa.