Salah satu developer game Call of Duty ternama yaitu Treyarch sempat menimbulkan kontroversi di dunia game dengan tanda-tanda memanfaatkan seni AI ke dalam game mereka. Tindakan tersebut, yang disinggung melalui lowongan pekerjaan baru-baru ini, telah menimbulkan pertanyaan tentang fungsi manusia artistik dalam pengembangan game.

Postingan pekerjaan menimbulkan alis

Halaman karir Treyarch baru-baru ini memposting iklan pekerjaan untuk peran artis/animator 2D yang dapat membantu studio mengadopsi alat AI generatif. Pengumumannya sendiri tidak secara eksplisit mengaitkan lowongan pekerjaan tersebut dengan seri Call of Duty, namun hubungan lama Treyarch dengan franchise tersebut menyiratkan pengaruh besar terhadap perkembangannya.

Postingan di Twitter oleh CharlieIntel menunjukkan bahwa Treyarch sedang mencari seniman berbakat yang ahli dalam gambar digital, desain gerak, dan alat pembuatan AI. Postingan tugas tersebut menyebutkan tentang proses “memoles” karya seni yang dihasilkan oleh manusia dan algoritma AI. Calon yang memiliki pengetahuan tentang program seni AI seperti Stable Diffusion, Vizcom, DALL-E, atau platform serupa dan mahir dalam teknik pembuatan seni digital tradisional dipersilakan untuk melamar.

Daftar pekerjaan Treyarch menunjukkan bahwa studio tersebut mungkin ingin menggunakan alat AI dalam pengembangan seni. Peran Animator menyatakan seseorang akan "memoles seni 2D yang dibuat oleh manusia dan alat Al generatif" Microsoft telah mendorong penggunaan AI dalam pengembangan game sebagai bagian dari alat AI mereka pic.twitter.com/GcJ6tIWLCl

— CharlieIntel (@charlieINTEL) 28 April 2024

AI di industri game

Seni yang dihasilkan AI yang muncul dalam video game telah menjadi masalah kontroversial di industri game dan contoh terbaru dari Treyarch dapat dipandang sebagai perwujudan tren terkini. AI telah menjadi subjek laporan Unity pada bulan Maret, yang menunjukkan sebagian besar studio game menggunakan AI; namun, seni yang dihasilkan AI berfungsi sebagai alat untuk membuat prototipe dan mengabstraksi, bukan sebagai pengganti kreativitas manusia.

Namun bersamaan dengan itu, kesadaran bahwa AI sedang bergerak ke ranah seniman telah memicu ketakutan di kalangan para gamer dan pengambil keputusan di industri ini. Kekhawatiran bahwa program mesin dilakukan oleh para seniman menimbulkan keraguan seputar aktivitas kreatif dan peran pengrajin dalam pengembangan game.

Reaksi Komunitas Call of Duty

Berita terbaru tentang Treyarch yang bekerja dengan algoritma AI untuk menciptakan karya seni telah menyebabkan orang-orang secara terbuka mengkritik perusahaan tersebut di kalangan game. Cukup banyak pemain Call of Duty yang menyuarakan keprihatinan mereka atas kemungkinan hilangnya ciri khas seniman manusia – sentuhan orisinalitas dan kreativitas sebagai imbalan atas konten yang diproduksi secara teknologi.

Ada yang mengatakan bahwa AI mungkin meningkatkan beberapa bagian pengembangan game, namun di sisi lain cenderung mengurangi variasi gaya permainan dan menciptakan gaya grafis yang monoton. Selain itu, keraguan terus muncul mengenai konsekuensi terhadap pekerjaan di sektor ini, karena penggunaan AI dalam menciptakan karya seni pada akhirnya dapat mengakibatkan manusia tergusur dari tempat kerjanya.

Sumber: Call of Duty X (sebelumnya Twitter)

Peran seni dalam game di masa depan.

Dengan teknologi yang terus berkembang dan siklus pengembangan yang semakin lama, godaan untuk menggunakan AI karena efisiensi dan murahnya akan menjadi tawaran yang sulit ditolak oleh para pengembang game. Meski demikian, kontroversi mengenai dampak AI terhadap proses kreatif masih jauh dari selesai.

Beberapa pihak berpendapat bahwa AI harus dilihat sebagai penolong dalam membangun jalur artistik selain manusia itu sendiri, sementara yang lain memperingatkan tentang penggunaan AI yang berlebihan dan pencegahan hilangnya aspek manusia dalam seni. Namun, pertanyaan tentang bagaimana menemukan keseimbangan antara pemanfaatan keterampilan AI dan pemeliharaan sentuhan manusia dalam pengembangan game akan menjadi isu resolusi tinggi bagi industri game di masa depan.

Kemungkinan peralihan Treyarch ke arah seni yang diproduksi AI di Call of Duty menimbulkan topik yang memicu argumen tentang keterkaitan teknologi dan artistik dalam proses pengembangan game. Oleh karena itu, ketika industri mengatasi dinamika perubahan ini, masa depan seni dalam game bersandar pada dua arah yang berbeda – berinovasi dan melestarikan tradisi pada saat yang bersamaan. Anda dapat menemukan tulisan aslinya di sini