Dengan semakin dekatnya pemilihan umum di Amerika Serikat, terdapat banyak diskusi mengenai apa yang dapat mempengaruhi hasil pemilu tersebut. Namun, perusahaan keuangan kripto Galaxy Digital mengatakan bahwa mata uang kripto mungkin berperan dalam mempengaruhi hasil pemilu. Menurut laporan Galaxy Digital, perusahaan keuangan tersebut mencatat bahwa pemilih yang memiliki kepemilikan kripto dapat menjadi kekuatan yang menentukan dalam pemilu.

Galaxy Digital mengeksplorasi peran kripto dalam pemilu AS

Laporan Galaxy Digital menunjukkan jajak pendapat baru-baru ini yang menunjukkan peningkatan kepemilikan kripto di kalangan populasi muda. Galaxy Digital mengklarifikasi bahwa faktor ini dan peningkatan kepemilikan kripto di kalangan komunitas kulit berwarna dapat menjadi faktor penentu antara calon presiden. Dengan suasana pra-pemilu yang semakin memanas, persaingan ketat antara mantan Presiden Donald Trump dan Presiden Joe Biden telah diprediksi.

Laporan tersebut mencatat bahwa seiring semakin dekatnya bulan November dan para pedagang terus merenungkan implikasi suara mereka terhadap industri kripto, mereka mungkin memainkan peran yang lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Laporan tersebut mengutip survei terbaru oleh perusahaan modal ventura Paradigm yang mencatat bahwa sekitar 19% pemilih terdaftar memiliki aset digital. Laporan Paradigm juga menyebutkan bahwa lebih dari 11 juta populasi tersebut memiliki aset digital senilai setidaknya $1,000.

Mengubah preferensi politik di antara pemegang kripto

Jajak pendapat yang dikutip juga menemukan bahwa lebih banyak pemegang kripto lebih memilih Donald Trump daripada Joe Biden. Selain kepemilikan kripto, jajak pendapat tersebut juga sejalan dengan jajak pendapat lainnya di mana terdapat persaingan ketat antara kedua kandidat dengan populasi yang mendukung mantan Presiden Donald Trump. Lebih lanjut, laporan tersebut mencatat bahwa pedagang kripto yang memilih Biden pada tahun 2020 berencana untuk memilih Trump pada pemilu mendatang.

Laporan tersebut mencatat bahwa sebagian besar perubahan hati adalah akibat dari berbagai tindakan terhadap industri kripto di bawah pemerintahan Biden. Meskipun tindakan tersebut tidak disebutkan, pelaku sektor kripto sering mengkritik Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Ketuanya, Gary Gensler, atas aktivitas mereka. Kebanyakan dari mereka berpendapat bahwa lembaga tersebut memilih untuk menggunakan penegakan hukum untuk mengatur sektor ini.

Perdebatan baru-baru ini tentang pengaruh aset digital dalam pemilu terjadi pada saat Bitcoin baru saja mencapai titik tertinggi baru di $73,000. Terlepas dari popularitasnya, aset tersebut dinilai didorong oleh persetujuan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) Bitcoin spot baru-baru ini di Amerika Serikat. Meskipun popularitasnya telah menyebabkan aset tersebut menarik minat beberapa entitas dan individu, analis telah memperingatkan pengguna untuk mewaspadai sisi buruk dari aset tersebut.