Elon Musk, pengusaha miliarder yang dikenal karena pernyataan beraninya, telah membunyikan alarm tentang ekonomi AS, memperingatkan bahwa negara itu berada di ambang kebangkrutan. Dalam pernyataan terbaru, Musk berpendapat bahwa utang pemerintah AS yang membengkak, ditambah dengan pengeluaran yang sembrono, dapat menyebabkan keruntuhan dolar, yang berpotensi membuatnya tidak bernilai.
Kekhawatiran Musk tidak tanpa alasan, karena utang nasional AS telah meningkat selama beberapa dekade, baru-baru ini melampaui $33 triliun. Beban utang yang besar ini, ditambah dengan suku bunga yang tinggi dan inflasi, sedang membebani keuangan negara. Musk menyarankan bahwa tanpa tindakan cepat dan tegas—seperti mengurangi pengeluaran pemerintah, mengurangi utang, dan menangani program jaminan—AS dapat menghadapi krisis ekonomi yang akan mengguncang pasar global.
Komentar miliarder datang pada saat banyak ahli khawatir tentang keberlanjutan dominasi dolar dalam ekonomi global. Dengan negara-negara seperti China dan Rusia yang mendiversifikasi cadangan devisa mereka jauh dari dolar, posisi mata uang AS berada di bawah tekanan yang semakin meningkat. Jika dolar kehilangan posisinya sebagai mata uang cadangan dunia, dampaknya terhadap perdagangan global dan ekonomi AS akan menjadi bencana.
Pesan Musk jelas: tindakan segera diperlukan untuk mencegah keruntuhan. Ia mendukung tanggung jawab fiskal dan reformasi untuk memastikan stabilitas jangka panjang ekonomi dan menjaga nilai dolar. Meskipun beberapa mungkin mengabaikan peringatannya sebagai alarmis, pesan yang mendasarinya sulit untuk diabaikan—masa depan ekonomi Amerika tergantung pada keseimbangan, dan tanpa perubahan, konsekuensinya bisa sangat buruk.