Avalanche, blockchain lapis-1 yang diluncurkan pada tahun 2020 yang sekarang menjadi yang kesepuluh terbesar berdasarkan total nilai terkunci (TVL), mengaktifkan pemutakhiran Avalanche9000 yang sangat dinanti-nantikan pada hari Senin, menandai perubahan teknis ekosistem terbesar hingga saat ini.
Jaringan telah mempersiapkan perubahan ini selama berbulan-bulan, dengan fitur-fitur baru yang akan memangkas biaya pengiriman transaksi, pengoperasian validator, dan pembangunan aplikasi di jaringan.
Para pemimpin di Avalanche sebelumnya telah mengatakan kepada CoinDesk bahwa bagian dari tujuan peningkatan ini adalah untuk menarik para pengembang ke Avalanche dan mendorong mereka untuk membuat blockchain yang disesuaikan menggunakan teknologinya, yang dikenal sebagai subnet, atau "L1".
Peningkatan, yang juga disebut peningkatan Etna, terdiri dari tujuh proposal perbaikan. Dua perubahan terbesar yang diterapkan dikenal sebagai ACP-77 dan ACP-125.
ACP-77 adalah proposal yang memperkenalkan jenis validator baru, sehingga pengguna dapat meluncurkan subnet mereka sendiri. Node baru ini lebih murah untuk dioperasikan, dengan tujuan membawa lebih banyak orang untuk membuatnya dan menciptakan jaringan berbasis Avalanche mereka sendiri.
ACP-125 menurunkan biaya dasar di jaringan utama Avalanche yang menjalankan kontrak pintar, yang dikenal sebagai C-chain, dari 25 nAVAX (sekitar $0.00000098) menjadi 1 nAVAX ($0.00000004). Tujuannya adalah untuk membuatnya lebih murah untuk melakukan perhitungan di jaringan tersebut. Satu nAVAX sama dengan satu miliar dari satu AVAX. (Avalanche memiliki dua rantai utama lainnya: P-chain, di mana pengguna dapat mempertaruhkan AVAX dan mengoperasikan validator; dan X-chain, yang digunakan untuk mengirim dan menerima dana.)
Yayasan Avalanche mengumumkan bahwa menjelang peningkatan, mereka mengumpulkan $250 juta dalam penjualan token, yang dipimpin oleh Galaxy Digital, Dragonfly, dan ParaFi Capital.
Baca lebih lanjut: Avalanche Mengumpulkan $250M di Tengah Perombakan Besar-Besaran Blockchain Layer-1
