Hari ini ibuku makan makanan besar di kantor informasi desa, semua orang datang mendengarkan
Di desa ada seorang mahasiswi, saat di universitas dia punya pacar, pacar tersebut berselingkuh setelah enam bulan berpacaran, mahasiswi itu memaafkan.
Setelah memaafkan, pacarnya terus berselingkuh, berselingkuh selama tiga tahun, pihak wanita beberapa kali memaafkan, pihak pria tampaknya tersentuh, ingin menikah, pihak wanita sangat senang, mengumpulkan uang untuk persiapan pernikahan, yang hebat adalah, pihak pria mengambil uang yang dikumpulkan pihak wanita, total tiga ratus ribu, menipu dan menghilang, pihak wanita tidak bisa menemukan pihak pria, pulang dengan hati hancur, ayah dan ibunya mengeluarkan tabungan keluarga, membayar utang untuk putrinya, banyak kerabat datang menghibur putrinya, mengatakan bahwa pihak pria bukan manusia, berselingkuh dan juga menipu.
Pihak wanita terus menangis, sangat berterima kasih kepada kerabatnya karena telah menghiburnya.
Sampai di sini masih baik, hanya seorang anak bodoh yang ditipu oleh pria jahat, tapi selanjutnya tidak normal.
Di desa, orang-orang saling memiliki hubungan keluarga, jadi kerabat menggunakan kekuatan mereka, berdasarkan hubungan, menemukan pacar yang disebut penipu uang itu, ketika ditemukan, pacar terlihat bingung, berkata tentang pernikahan, tentang tiga ratus ribu, dia tidak tahu apa-apa.
Setelah diselidiki (tidak tahu juga bagaimana kantor informasi desa bisa menyelidikinya), akhirnya jawaban yang diberikan adalah pihak wanita setelah lulus universitas pergi ke kota, tidak menemukan pekerjaan, malah mulai belajar konsumtivisme, mulai menikmati hidup, selama tiga tahun menghabiskan tiga ratus ribu, dan tidak berani mengatakan itu adalah uang yang dia habiskan, jadi melemparkan tanggung jawab kepada mantan.
Mantan dikatakan tidak mau meminjamkan uang kepada mantan pacarnya, karena pihak wanita menyimpan dendam maka diciptakan skenario ini, padahal sebenarnya kedua pihak berpisah setelah lulus universitas, berpisah dengan damai dan tidak ada masalah.