Menurut Odaily, Kepala Strategi Nordea Bank, Jussi Hiljanen, telah memproyeksikan peningkatan imbal hasil Treasury AS hingga tahun 2025, terlepas dari hasil pemilu AS. Laporan Hiljanen menunjukkan bahwa hasil pemilu dapat menyebabkan lintasan kenaikan yang lebih besar untuk imbal hasil Treasury selama satu hingga dua tahun ke depan. Harapan ini didasarkan pada pendekatan hati-hati Federal Reserve terhadap pemangkasan suku bunga, yang dipandang sebagai respons terhadap inflasi yang lebih tinggi dan defisit anggaran yang lebih besar.

Hiljanen menekankan bahwa defisit anggaran yang lebih besar kemungkinan akan memberikan tekanan tambahan pada imbal hasil jangka panjang. Tekanan ini diperkirakan akan terwujud dalam peningkatan lebih lanjut dalam premi risiko jangka panjang. Analisis ahli strategi menunjukkan bahwa lanskap kebijakan fiskal dan moneter di Amerika Serikat akan memainkan peran penting dalam membentuk lintasan imbal hasil Treasury di tahun-tahun mendatang. Sikap hati-hati Federal Reserve, khususnya, disorot sebagai faktor utama yang memengaruhi dinamika keuangan ini.