• AS telah mengambil sikap tegas terhadap penipuan kripto melalui proses hukum yang serius.

  • Para pejabat menyita lebih dari 25 juta dolar dalam bentuk mata uang kripto selama penyelidikan yudisial.

  • Kasus ini menyoroti perlunya aturan yang lebih ketat di pasar kripto yang sedang berkembang.

Jaksa penuntut AS di Boston mendakwa 14 orang dan empat perusahaan dalam kasus pidana pertama terhadap perusahaan jasa keuangan atas manipulasi dan penipuan pasar mata uang kripto. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi Gotbit, ZM Quant, CLS Global, dan MyTrade. Para pemimpin dan karyawan perusahaan-perusahaan ini dituduh menggelembungkan harga token mata uang kripto dan menyesatkan investor.

https://twitter.com/AbsGMCrypto/status/1844096093598237120

Satuan tugas yang dipimpin oleh otoritas federal mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan ini menggunakan berbagai taktik penipuan. Mereka terlibat dalam perdagangan curang dan membuat transaksi palsu untuk meningkatkan volume perdagangan. Tindakan ini menyesatkan para pendukung dengan berpikir bahwa token tertentu lebih berharga daripada yang sebenarnya. Akibatnya, investor yang tidak menaruh curiga membeli token ini dengan harga yang sangat tinggi dan mengalami kerugian finansial yang signifikan.

Peran FBI dan Investigasi

FBI memainkan peran kunci dalam investigasi tersebut. Badan tersebut menciptakan perusahaan mata uang kripto palsu bernama NexFundAI untuk memantau aktivitas penipuan. NexFundAI, yang beroperasi pada blockchain Ethereum, dirancang untuk menangkap perusahaan yang terlibat dalam manipulasi harga. Gotbit, ZM Quant, dan CLS Global mencoba memanipulasi nilai token palsu ini. Otoritas federal melacak aktivitas ini untuk memastikan tidak ada investor ritel yang dirugikan sebelum menghentikan perdagangan.

Penyelidikan ini menghasilkan penyitaan mata uang virtual senilai lebih dari $25 juta. Selain tuntutan pidana, SEC juga mengajukan kasus perdata terhadap mereka yang terlibat. Tindakan ini merupakan langkah besar dalam mengatur industri kripto dan meminta pertanggungjawaban perusahaan atas penipuan.

Dampak pada Pasar Cryptocurrency

Kasus ini menetapkan standar baru untuk menuntut kejahatan keuangan terkait mata uang kripto. Pihak berwenang menegaskan bahwa perusahaan di sektor kripto harus mengikuti hukum yang sama seperti lembaga keuangan tradisional. Penjabat Jaksa AS Joshua Levy menunjukkan bahwa para penipu menggunakan teknologi modern untuk melakukan penipuan yang mirip dengan taktik di pasar tradisional.

Salah satu perusahaan terbesar yang terlibat, Saitama, memiliki valuasi pasar sebesar $7,5 miliar. Para pemimpinnya memanipulasi perdagangan token dan menjualnya secara diam-diam, yang mengakibatkan kerugian besar bagi para investor. Sejauh ini, lima orang telah mengaku bersalah atau setuju untuk mengaku bersalah. Hasil ini menekankan keseriusan tuduhan tersebut.

Postingan AS Menuntut 14 Individu dan Empat Perusahaan dalam Kasus Penipuan Kripto muncul pertama kali di Crypto News Land.