Bank terbesar kedua di Polandia, Bank Pekao, menggunakan teknologi blockchain untuk melestarikan warisan budaya negara tersebut.

Menurut siaran pers Pekao, bank tersebut bermitra dengan Aleph Zero untuk meluncurkan Archiv3, sebuah proyek yang bertujuan untuk membuat token karya seni Polandia dan menyimpannya dengan aman untuk generasi mendatang.

Tokenisasi adalah proses mengubah aset fisik, seperti seni, menjadi token digital pada blockchain, membuatnya lebih mudah untuk disimpan dan dilacak.

Untuk proyek ini, Bank Pekao mendigitalkan karya seni Polandia yang terkenal, seperti karya Jan Matejko dan StanisƂaw WyspiaƄski, menggunakan teknologi pemindaian 3D yang canggih. Versi digital ini kemudian disimpan sebagai token yang tidak dapat dipertukarkan pada blockchain Aleph Zero yang ramah lingkungan, yang memastikan pelestariannya dalam jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai: Marathon Digital menambang 705 Bitcoin pada bulan September

Arsip Dunia Arktik

Karya seni yang ditokenisasi tersebut juga akan diarsipkan di Arctic World Archive, sebuah fasilitas di Svalbard, Norwegia, yang dirancang untuk melindungi data penting dari berbagai ancaman seperti serangan siber dan bencana alam. AWA dikenal karena menyimpan data budaya dan ilmiah dari berbagai organisasi seperti UNESCO dan Vatikan, menurut rilis Archiv3.

Bank berharap bahwa dengan menggunakan buku besar yang terdesentralisasi, karya seni akan tetap aman dan dapat diakses oleh generasi mendatang, bahkan jika terjadi bencana global.

Inisiatif ini mencerminkan tren yang lebih luas dalam mengintegrasikan perbankan tradisional dengan teknologi modern seperti blockchain, membuka jalan baru untuk manajemen aset digital.

Sebelumnya, pada 2 Oktober, Christie’s mengumumkan rencana untuk menggunakan teknologi blockchain guna menerbitkan sertifikat kepemilikan berbasis blockchain untuk karya seni yang dijual di lelang.

Anda mungkin juga menyukai: Harga Hamster Kombat anjlok karena token game ini didorong menjadi investasi yang lebih baik