Menurut Cointelegraph, game clicker Telegram populer Hamster Kombat telah mengumumkan rencana untuk mengintegrasikan token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) sebagai aset dalam game. Game tersebut, yang telah mengumpulkan lebih dari 300 juta pengguna sejak diluncurkan, mengungkapkan peta jalannya untuk kuartal terakhir tahun 2024 dan 2025. Integrasi NFT dijadwalkan pada bulan November, meskipun rincian spesifik tentang integrasi tersebut belum diungkapkan. Langkah ini berpotensi memicu kembali minat terhadap koleksi digital mengingat basis pengguna game tersebut yang besar.

Di berita lain, September mencatat volume penjualan NFT bulanan terendah sejak Januari 2021, dengan total penjualan sebesar $296 juta. Angka ini menandai penurunan 81% dari Maret dan penurunan 20% dari Agustus. Selain itu, jumlah transaksi NFT turun dari 7,3 juta pada Agustus menjadi 4,9 juta pada September. Meskipun terjadi penurunan ini, nilai rata-rata transaksi NFT sedikit meningkat, naik menjadi $60 pada September dari $50,71 pada Agustus.

Layanan pos terbesar di Indonesia, Pos Indonesia, telah meluncurkan prangko terintegrasi NFT. Perusahaan milik negara itu merilis prangko perdananya yang menampilkan "Cenderawasih" dengan prangko NFT. Pos Indonesia bertujuan untuk menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan inovasi blockchain dan menarik penggemar prangko dengan penawaran baru ini.

Dalam wawancara dengan Cointelegraph, Bay Backner, kepala produser di Decentraland, membahas bagaimana platform metaverse yang terdesentralisasi dapat membantu mengatasi epidemi kesepian. Backner menyoroti bahwa platform ini dapat menumbuhkan koneksi daring yang sesungguhnya dan menciptakan komunitas yang lebih erat daripada platform sosial tradisional, berkat etos Web3 dan teknologi blockchain yang berorientasi pada komunitas.

Nantikan informasi terkini dan wawasan lebih lanjut tentang perkembangan ruang NFT.