Bitcoin terus meningkat, tetapi masih sekitar 13% di bawah rekor tertingginya di $73K. Saat Oktober dimulai, yang sering dijuluki "Uptober" karena pergerakan harga yang positif secara historis, tiga faktor dapat menjadi penting dalam mendorong BTC ke rekor harga baru.

Faktor-faktor ini terkait dengan kondisi pasar yang lebih luas, peningkatan pembelian pasar spot, dan potensi pengaruh pasokan uang M2 global.

Kisaran harga Bitcoin baru menimbulkan optimisme yang hati-hati

Harga Bitcoin mempertahankan kisaran 24 jam antara $62K dan $64K di CoinGecko. Pergerakan harga mulai meningkat dan BTC mengalami laba 10% selama sebulan. Namun, kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar masih 13% di bawah titik tertinggi sepanjang masa di $73K.

Menurut laporan Bitfinex untuk bulan September, Bitcoin melonjak sebesar 26% sejak titik terendahnya pada bulan September. Laporan tersebut menemukan bahwa BTC saat ini diperdagangkan dalam kisaran konsolidasi $50.000 hingga $68.000, mirip dengan kinerjanya setelah halving pada tahun 2020. Dan jika tren historis berlanjut, BTC dilaporkan dapat mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada akhir Q4 2024 atau awal 2025.

Namun, bull Oktober atau ‘Uptober’ untuk Bitcoin bergantung pada tiga faktor.

Pertama adalah kondisi pasar yang lebih luas, yang sebagian bergantung pada ekonomi AS. Khususnya, Bitcoin melonjak melewati $65.000 sebelum awal Oktober.

Laporan Bitfinex mencatat bahwa Oktober secara historis merupakan bulan yang optimis untuk harga Bitcoin. Laporan tersebut juga menggarisbawahi bahwa bulan tersebut telah menyaksikan kenaikan harga rata-rata tertinggi dengan pengembalian rata-rata sekitar 22,9% dan pengembalian median sebesar 27,7% sejak 2013.

Artinya, Bitcoin mungkin akan terus sejalan dengan kinerja historisnya jika faktor makro tidak membebaninya. Misalnya, pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed, seperti pemotongan suku bunga lebih lanjut, umumnya memberikan reaksi positif terhadap aset berisiko seperti BTC atau saham teknologi. Namun, jika instrumen tersebut menyebabkan perlambatan ekonomi, instrumen tersebut juga cenderung paling terpukul.

Pembelian spot dan pasokan uang M2 dapat memainkan peran penting

Aspek penting kedua dari kenaikan harga Bitcoin adalah peningkatan pembelian di pasar spot.

Laporan tersebut mencatat bahwa meskipun Bitcoin diperdagangkan di atas kisaran Harga Realisasi Pemegang Jangka Pendek (STH-RP), investor tidak membeli dengan antusiasme yang sama.

Selain itu, peningkatan perdagangan berjangka menunjukkan lebih banyak pembelian dengan leverage, suatu aktivitas yang berpotensi membuat pasar lebih fluktuatif jika permintaan tidak meningkat. Data Coinglass juga mengonfirmasi bahwa minat terbuka BTC Futures, yang diberikan oleh jumlah total kontrak derivatif yang beredar, telah meningkat.

Pertukaran BTC Futures Open Interest (USD) | Sumber: Coinglass

Faktor ketiga dan terakhir yang mungkin akan menentukan puncak baru Bitcoin adalah pasokan uang M2. Meskipun korelasinya masih spekulatif, banyak orang di komunitas kripto menganggap harga Bitcoin terkait dengan pasokan uang M2 global.

Jika bitcoin terus mengikuti lintasan pasokan uang M2 global, harganya akan mencapai $90.000 sebelum akhir tahun. pic.twitter.com/Kd3YlDT12H

— Joe Consorti ⚡️ (@JoeConsorti) 30 September 2024

Pasokan uang M2 adalah uang yang beredar dalam perekonomian, seperti uang tunai dan simpanan. Setiap peningkatan M2 berarti likuiditas global meningkat. Dan jika meningkat karena bank sentral mencetak lebih banyak uang atau menurunkan suku bunga, inflasi dapat menciptakan tekanan.

BTC, yang sering dianggap sebagai lindung nilai selama tekanan inflasi, dapat naik dalam situasi ini, terutama karena uang yang keluar akan kehilangan sebagian nilainya karena peningkatan pasokan, dan pasar akan lebih menyukai uang alternatif.

Investor punya alasan untuk bersikap optimis tentang harga Bitcoin di Q4. Interaksi historis, indikator ekonomi, dan perkembangan mata uang kripto yang lebih luas telah membuat prediksi harga menjadi non-linear. Meski begitu, ketiga faktor ini tampaknya akan berdampak langsung pada harga BTC selama beberapa bulan ke depan.