Fokus pasar keuangan global tidak hanya tertuju pada Amerika Serikat, namun juga pada langkah-langkah stimulus fiskal besar-besaran yang diluncurkan oleh Tiongkok. Tiongkok mungkin akan menerbitkan obligasi pemerintah lebih lanjut, dengan total $284 miliar, menurut laporan baru dari Reuters. Hal ini berarti menyuntikkan uang ke dalam perekonomian melalui pembiayaan hutang secara besar-besaran atau, lebih langsungnya, dengan memperluas jumlah uang beredar. Separuh dari dana tersebut akan digunakan untuk menstimulasi konsumsi dalam negeri, sedangkan separuhnya lagi akan digunakan untuk meringankan tekanan utang pemerintah daerah. Pasar saham Tiongkok telah mengalami peningkatan yang signifikan baru-baru ini.
Bagaimanapun, serangkaian tindakan yang diambil oleh Tiongkok telah meningkatkan likuiditas pasar global. Hal ini sebenarnya sudah diperkirakan, apalagi setelah Federal Reserve memangkas suku bunganya, China yang relatif pasif akan punya lebih banyak ruang untuk bermanuver. Mengingat peningkatan likuiditas global, kita mungkin bertanya-tanya mengapa Bitcoin belum mendapatkan manfaat nyata darinya. Faktanya, meskipun harga Bitcoin telah menunjukkan tren kenaikan tertentu dalam beberapa minggu terakhir, harga tersebut masih jauh dari harga tertinggi sepanjang masa. Biasanya diperlukan waktu 4-6 minggu agar likuiditas global benar-benar ditransmisikan ke harga aset. Sentimen pasar saat ini tampaknya masih cenderung kehati-hatian, terutama dalam menghadapi fluktuasi ekonomi jangka pendek, dan investor ritel belum banyak berinvestasi. Oleh karena itu, Bitcoin perlu mendekati $70,000 atau bahkan mencapai level tertinggi baru sesegera mungkin pada kuartal keempat sebelum lebih banyak dana baru mengalir ke pasar. Para investor yang tidak berpengalaman, seperti Anda dan saya, tidak akan lebih bersemangat untuk membeli pada saat pasar sedang bearish. Mereka hanya akan merasa sangat takut. Sebaliknya, mereka lebih bersedia memasuki pasar ketika harga menembus level tertinggi baru dan terus naik.
