Sidang pidana pengembang Tornado Cash, Roman Storm, akan segera disidangkan. Departemen Kehakiman (DOJ) tengah mengajukan tuntutan serius terhadapnya. Mereka mengklaim bahwa platform pencampuran kripto ciptaannya memungkinkan terjadinya aktivitas ilegal. Tornado Cash meningkatkan privasi untuk transaksi kripto. Kini, platform tersebut menjadi pusat pertarungan hukum dengan konsekuensi yang luas. Jaksa penuntut mengatakan bahwa platform tersebut memungkinkan pencucian uang senilai lebih dari $1 miliar. Ini termasuk ratusan juta yang terkait dengan Lazarus Group yang terkenal di Korea Utara, yang dikenal karena serangan siber dan peretasan.

Badai Romawi Hadapi Tantangan Hukum Serius

Roman Storm menghadapi tiga tuduhan serius, bersama dengan pengembang Tornado Cash lainnya, Roman Semenov. Agustus lalu, keduanya didakwa atas konspirasi untuk melakukan pencucian uang, mengoperasikan bisnis pengiriman uang tanpa izin, dan melanggar Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA). Jaksa penuntut mengklaim Storm mengetahui bagaimana penjahat menggunakan Tornado Cash, termasuk pencucian uang. Mereka juga mengatakan bahwa Tornado Cash menerima pendanaan dari pemodal ventura yang mengharapkan keuntungan. Hal ini bertentangan dengan pembelaan Storm, yang berpendapat bahwa Tornado Cash adalah alat publik, bukan didorong oleh keuntungan. Jika terbukti bersalah, Storm dapat menghadapi hukuman penjara hingga 45 tahun.

Hakim Menolak Permintaan Pemberhentian Storm

Tim hukum Roman Storm berupaya agar tuduhan tersebut dibatalkan, dengan alasan bahwa ia hanyalah seorang pembuat kode dan tidak secara sadar berpartisipasi dalam aktivitas ilegal. Akan tetapi, hakim dalam kasus tersebut menolak argumen ini. Hakim Katherine Polk Failla menyatakan bahwa keterlibatan Storm dalam Tornado Cash lebih dari sekadar menulis kode. Menurutnya, platform tersebut bukan sekadar alat privasi, tetapi bisnis dengan investor yang mengharapkan keuntungan. Pengadilan memutuskan bahwa pengetahuan Storm tentang penggunaan Tornado Cash dalam aktivitas ilegal, seperti pencucian uang, sudah cukup untuk mempertahankan tuduhan tersebut. Putusan ini mempertahankan semua tuduhan terhadap Storm dan membuka jalan bagi persidangan pada bulan Desember.

Argumen Kebebasan Berbicara Ditolak

Salah satu pembelaan utama Roman Storm adalah bahwa karyanya di Tornado Cash harus dilindungi berdasarkan Amandemen Pertama. Pengacaranya berpendapat bahwa penulisan kode merupakan bentuk kebebasan berbicara. Akan tetapi, hakim memutuskan bahwa kepentingan pemerintah dalam memerangi pencucian uang dan mengatur transaksi keuangan lebih diutamakan. Pengadilan memutuskan bahwa kode, meskipun ekspresif, masih dapat diatur jika memfasilitasi aktivitas ilegal. Keputusan ini dapat menjadi preseden penting tentang bagaimana pengembang perangkat lunak diperlakukan dalam kasus hukum di masa mendatang, terutama di dunia kripto.

Sidang Kasus Tornado Cash Timbulkan Pertanyaan Besar

Hasil persidangan Roman Storm dapat memiliki implikasi besar bagi perangkat privasi di dunia kripto. Tornado Cash membantu pengguna melindungi anonimitas mereka, tetapi kini Tornado Cash menjadi pusat pertarungan hukum. Putusan atas Storm dapat memicu regulasi yang lebih ketat untuk platform serupa. Sidangnya, yang dijadwalkan pada bulan Desember, akan berlangsung selama dua minggu dan para pengembang, pengguna, dan regulator akan mengawasinya dengan saksama. Dengan salah seorang pendiri Tornado Cash, Alexey Pertsev, yang telah divonis bersalah di Belanda, tekanan semakin meningkat pada Storm, yang tetap mempertahankan ketidakbersalahannya. Dunia kripto menahan napas karena masa depan privasi dalam kripto masih belum pasti.