Ketegangan perang di Timur Tengah terus meningkat, dengan Teheran meluncurkan sejumlah rudal balistik ke Israel hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan darat di Lebanon yang menargetkan Hizbullah.

Ketika Israel menargetkan Hizbullah dan Teheran membombardir Israel sepanjang malam, para pedagang dan investor bergegas mencari tempat berlindung yang aman untuk menghadapi konflik tersebut.

Emas dipandang sebagai tempat berlindung yang dapat diandalkan bagi pasar untuk menyimpan uang tunai mereka selama masa ketidakpastian geopolitik. Konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah telah mendorong narasi bullish untuk emas sejak bentrokan pertama meletus.

Harga emas melonjak pada hari Selasa, dengan kenaikan lebih dari 1,2%, mencapai level tertinggi sesi di $2.673 — hanya $22 di bawah rekor tertinggi sepanjang masa di $2.685 yang ditetapkan pada tanggal 26 September.

Dalam situasi ini, emas dan dolar AS menarik minat para pedagang yang menghindari risiko. Dolar menguat karena pasar global terguncang oleh meningkatnya ketegangan perang.

Indeks dolar AS naik sekitar setengah persen pada hari Selasa dan tetap kuat pada hari Rabu, melayang di dekat 101,30 dan mengincar kemenangan tiga hari berturut-turut.

Dolar terus mendominasi pasar valas — USD/JPY melonjak mendekati „144,00, dan EUR/USD anjlok 0,7% menjadi $1,1060.

Para pedagang mengikuti perkembangan dengan saksama, dan prospeknya tetap suram. Israel telah berjanji untuk membalas serangan rudal Iran. Dengan meningkatnya kekhawatiran akan perang yang lebih luas antara kekuatan-kekuatan ini, volatilitas pasar bisa jadi tajam, tiba-tiba, dan tidak dapat diprediksi. Pastikan untuk memantau situasi dengan saksama dan sesuaikan portofolio Anda sebagaimana mestinya.