Pasar Wrapped Bitcoin menyaksikan munculnya pemain baru, seperti Coinbase, bursa kripto terbesar di Amerika. Analis percaya kondisi pasar saat ini menghadirkan peluang untuk keterlibatan pengguna yang lebih tinggi, peningkatan likuiditas lintas rantai, dan pertumbuhan yang signifikan di tahun-tahun mendatang.

Namun, pengamatan yang dibuat dalam laporan CryptoQuant terbaru menunjukkan perlombaan mungkin tidak berjalan mulus, dan investor mungkin enggan menggunakan beberapa token karena mekanisme yang digunakan oleh kustodian.

Munculnya Token Bitcoin Baru yang Dibungkus

Token Bitcoin yang dibungkus memungkinkan pemegangnya untuk menggunakan jaringan lain dan aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang tidak ada di jaringan Bitcoin tanpa menjual BTC mereka. Token ini didukung 1:1 dengan BTC dan sebagian besar ditemukan di Ethereum. Yang pertama dari jenisnya, WBTC, dibuat pada tahun 2019 oleh penyedia infrastruktur aset digital BitGo. Saat ini, WBTC merupakan Bitcoin Terbungkus terbesar di pasar, dengan pasokan yang beredar sebanyak 153.000.

Jenis Wrapped Bitcoin lainnya diluncurkan pada tahun 2020, termasuk HBTC milik bursa HTX, tBTC milik Threshold Network, dan renBTC milik Ren Protocol. cbBTC milik Coinbase adalah yang terbaru di pasaran, dan ditemukan di jaringan lapisan-1 Ethereum dan protokol lapisan-2 milik bursa Base.

Coinbase meluncurkan cbBTC pada tanggal 12 September, dan dalam waktu seminggu, token tersebut menjadi Wrapped Bitcoin terbesar ketiga di pasar, melampaui HBTC dan renBTC. Analis CryptoQuant menemukan bahwa 64% dari pasokan token di Ethereum ada di bursa terdesentralisasi (DEX) Uniswap. Token tersebut telah disimpan dalam pool untuk menyediakan likuiditas bagi beberapa pasangan perdagangan seperti cbBTC/WBTC dan cbBTC/USDC.

Isu dan Kritik

Coinbase Wrapped Bitcoin memiliki pasokan yang beredar sekitar 1.670 cbBTC ($101 juta), dengan 941 cbBTC langsung di Ethereum dan 729 di Base. Meskipun cbBTC telah membuka berbagai peluang keuangan dan menawarkan akses kepada pemegangnya untuk berdagang, meminjam, meminjamkan, dan bercocok tanam hasil di DEX, token tersebut telah menghadapi kritik dari komunitas.

Tidak seperti BitGo, yang menerbitkan daftar alamat yang menyimpan BTC yang mendukung WBTC di jaringan Bitcoin, Coinbase menolak untuk mengungkapkan informasi yang sama untuk cbBTC. Hal ini membuat pengguna tidak dapat memverifikasi dari jarak jauh bahwa BTC yang mendukung cbBTC benar-benar ada di blockchain Bitcoin.

"Kritik lain muncul karena administrator kontrak pintar cbBTC dapat memasukkan alamat ke daftar hitam agar tidak dapat mentransfer, mencetak, dan membakar cbBTC. Hal ini dapat menimbulkan risiko bagi pengguna cbBTC bahwa kepemilikan mereka dapat dibekukan," kata CryptoQuant.

Postingan Inilah Keadaan Terkini Pasar Bitcoin Terbungkus: CryptoQuant muncul pertama kali di CryptoPotato.