Pasar kembali anjlok.
Ada jenis kesedihan baru yang tidak datang secara tiba-tiba, melainkan menumpuk secara perlahan.
Rasanya seperti menyaksikan putri sulung yang telah bekerja keras membesarkannya tiba-tiba berkata bahwa dia ingin menikah dengan Ergouzi dari desa sebelah.
Setiap kali saya menyegarkan akun saya, saya merasa seperti sedang memastikan nasib yang tak terhindarkan, meluncur dari puncak gunung ke dasar lembah sedikit demi sedikit. Rasanya seperti melihat cinta yang telah berlalu, tetapi tidak ada cara mengembalikannya.
Kesedihan ini datang dari rasa tidak berdaya, mengetahui bahwa yang bisa dilakukan hanyalah menyaksikan angka-angka menari di layar, melompat dan menari menjauh dari kejayaan masa lalu. Investasi kripto saya pernah membuat saya bermimpi untuk melampaui kelas, menjauh dari Bintang Biru, dan pergi ke luar angkasa yang sulit dipahami untuk menemukan tujuan jiwa saya. Sekarang bahkan bahan bakar roket hampir menjadi kekuatan pendorong pasar kripto hanya melihat ke langit dan mendesah.
Rasanya seperti berada di malam musim dingin di utara yang tiada akhir, dengan angin dingin seperti pisau menusuk setiap sudut dompet saya. Saya seperti mendengar suara setiap koin yang jatuh ke tanah. Suara-suara ini dirangkai menjadi sebuah simfoni sedih, bergema di dunia digital yang kosong, seperti gema yang tak ada habisnya, mengingatkan kita betapa tinggi kita pernah terbang dan betapa dalam kita telah terjatuh sekarang.
Memang benar, pasar akan jatuh dan impian mungkin akan hancur, namun selama kita masih memiliki keberanian untuk mempertahankan obor harapan, kita masih dapat menemukan secercah cahaya bahkan di saat yang paling gelap sekalipun.
Beli sausnya, teman-teman! Dalam waktu dekat, es di pasar akan mencair, dan angin musim semi akan bertiup melintasi jantung yang sunyi. Selalu panjang! Selalu menangis!