Selama setahun terakhir, Korea Selatan telah mempertahankan undang-undang yang dirancang untuk melindungi aset pengguna kripto.

Sekarang undang-undang tersebut akhirnya diberlakukan.

Pada hari Jumat, regulator Korea Selatan mengeluarkan peraturan baru untuk melindungi simpanan pengguna dan aset virtual, serta mengekang praktik perdagangan tidak adil seperti manipulasi harga.

Perusahaan Crypto sekarang harus memantau dan melaporkan transaksi mencurigakan.

Undang-undang tersebut juga memberikan kewenangan kepada regulator keuangan untuk mengawasi, memeriksa, dan memberikan sanksi kepada platform perdagangan aset virtual.

“Karena ada kemungkinan untuk menjatuhkan hukuman berat terhadap mereka yang terlibat dalam aktivitas perdagangan tidak adil, hal ini juga diharapkan dapat membantu menciptakan tatanan yang sehat di pasar aset virtual,” kata Komisi Jasa Keuangan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Pusat utama

Korea Selatan, pusat utama perdagangan kripto, telah memperkuat kerangka peraturannya menyusul runtuhnya stablecoin TerraUSD Terraform Labs, yang menyebabkan kerugian sebesar $60 miliar pada tahun 2022. Sekitar 200,000 orang di negara tersebut berinvestasi di Terra.

Namun terlepas dari dampak buruk dan seruan untuk pengawasan yang lebih ketat terhadap industri kripto di negara tersebut, hal ini tidak mengurangi permintaan ritel untuk perdagangan.

Pada kuartal pertama tahun ini, won Korea memfasilitasi $456 miliar volume perdagangan kripto, dibandingkan dengan $455 miliar yang diperdagangkan menggunakan dolar AS.

Aspek utama dari peraturan baru ini mencakup mandat bagi penyedia layanan aset virtual untuk menyimpan simpanan nasabah di bank dengan aman.

Penyedia layanan aset virtual, atau VASP, harus memisahkan aset virtual pengguna dari aset mereka sendiri dan memelihara asuransi atau dana cadangan untuk menutupi tanggung jawab dari peretasan atau malfungsi jaringan.

VASP juga diwajibkan untuk memelihara sistem pengawasan terhadap transaksi mencurigakan dan melaporkan aktivitas tersebut ke Layanan Pengawasan Keuangan.

Persyaratan seperti ini sudah lama menjadi hal yang normal dalam keuangan tradisional.

Tugas perlindungan

Undang-undang ini memberikan wewenang kepada otoritas keuangan untuk mengawasi, memeriksa, dan memberikan sanksi kepada VASP. Regulator dapat memeriksa kepatuhan VASP terhadap tugas perlindungan pengguna, dan FSC dapat menjatuhkan sanksi kepada mereka yang melanggar aturan.

Peraturan kripto lainnya yang diusulkan di Korea Selatan mengalami penundaan. Pekan lalu, anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa mengusulkan penundaan pajak 20% atas keuntungan perdagangan kripto hingga tahun 2028.

Pajak akan berlaku untuk keuntungan tahunan yang melebihi 2,5 juta won ($1.800). Ambang batas keuntungan perdagangan saham adalah 50 juta won ($36.000).

Callan Quinn adalah koresponden DL News di Hong Kong. Punya tip? Hubungi dia di callan@dlnews.com.