Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) baru-baru ini merilis Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk bulan Juni, menunjukkan angka 3% dari tahun ke tahun. Meskipun inflasi AS melambat, harga Bitcoin (BTC) hanya naik sesaat ke level US$58.000 sebelum kembali turun ke US$57.000 dalam 24 jam terakhir.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stagnasi Harga Bitcoin

1. Ketidakpastian terkait Suku Bunga AS

Pembacaan CPI yang lebih rendah memperkuat harapan pasar akan penurunan suku bunga bulan September. Namun, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bahwa Fed belum siap untuk langkah ini, menambah ketidakpastian yang mempengaruhi Bitcoin untuk mencapai level US$58.000.

2. Aksi Calo dan Pembuat Pasar

Analisis dari Cointelegraph mengungkapkan bahwa kelemahan saat ini dalam harga Bitcoin bisa dikaitkan dengan aktivitas calo dan pembuat pasar yang mencoba melikuidasi posisi long dengan leverage. Namun, ada optimisme bahwa Bitcoin dapat memulihkan ke US$60.000 dengan mengambil keuntungan dari penurunan suku bunga potensial.

3. Tekanan Jual dari Pemerintah Jerman dan Penambang

Penjualan Bitcoin oleh pemerintah Jerman dan penambang yang menjual $BTC mereka juga memberikan tekanan tambahan pada harga. Arkham Intelligence melaporkan bahwa hanya sedikit $BTC yang tersisa untuk dijual setelah pemerintah Jerman menjual sebagian besar dari 50.000 $BTC mereka. Selain itu, pemotongan subsidi blok pada bulan April juga mendorong penambang untuk menjual lebih banyak aset mereka.

Kesimpulan

Situasi saat ini menunjukkan bahwa meskipun penurunan inflasi AS tampaknya bullish untuk Bitcoin, faktor-faktor seperti ketidakpastian terkait suku bunga, aktivitas pasar, dan penjualan besar-besaran oleh pemerintah dan penambang telah menahan Bitcoin untuk mencapai level yang lebih tinggi dalam waktu singkat.

Disclaimer

Artikel ini disediakan hanya untuk informasi dan referensi, bukan sebagai saran investasi. Perdagangan cryptocurrency melibatkan risiko dan keputusan investasi sepenuhnya ditanggung oleh pembaca setelah melakukan riset yang teliti.