Persamaan antara ETH, Bitcoin, Solana, dan Islamic Coin 💯
Semuanya adalah aset kripto yang beroperasi di atas jaringan blockchain yang terdesentralisasi. Mereka juga memiliki token atau koin sendiri yang digunakan untuk membayar transaksi atau biaya jaringan. Namun keduanya juga memiliki perbedaan yang signifikan, baik dari segi teknik maupun tujuannya.
ETH adalah mata uang digital dari platform Ethereum, yang merupakan platform terbuka untuk pemrograman kontrak pintar dan aplikasi terdesentralisasi (DApps). Ethereum menggunakan algoritma konsensus Proof of Work (PoW) yang membutuhkan daya komputasi besar untuk memvalidasi transaksi.
Bitcoin adalah mata uang digital pertama dan terpopuler di dunia, diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Bitcoin juga menggunakan algoritma konsensus PoW, yang membuatnya aman namun juga lambat dan mahal untuk bertransaksi. Bitcoin mempunyai persediaan yang terbatas yaitu 21 juta koin.
Solana adalah platform komputasi berbasis blockchain terdesentralisasi yang menggunakan SOL sebagai token aslinya. Solana dikembangkan dari awal menggunakan algoritma konsensus baru yang disebut Proof of History (PoH) yang menjanjikan kecepatan dan skalabilitas jaringan ke tingkat baru, yang berpotensi mampu memproses puluhan ribu transaksi per detik (tps).
Koin Islami adalah token asli Haqq, yang merupakan blockchain PoS yang beroperasi di atas jaringan Cosmos melalui protokol EVMOS. Haqq mengklaim sebagai blockchain yang dibuat sesuai dengan syariah Islam, artinya tokennya halal dan sesuai dengan prinsip dasar yang memandu kehidupan dan hukum Islam. Islamic Coin dirancang dengan tujuan menyediakan instrumen bagi umat Islam di seluruh dunia agar mereka dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital. Islamic Coin juga optimis proyeknya bisa tumbuh seperti Bitcoin dan mencapai nilai US$1 triliun.
#HAQQ #ISLM #BinanceTournament #BinanceCEO $BTC $ETH $SOL $ISLM