• Kemunduran Bitcoin menandai penurunan paling signifikan dalam siklus bullish 2023-2024.

  • Penurunan BTC mendorong 2.8 juta BTC ke posisi merugi.

  • Kemunduran ini membuka peluang bagi lebih banyak pembeli untuk mengakumulasi BTC.

Kemunduran Bitcoin baru-baru ini adalah penurunan paling signifikan dalam siklus bullish 2023-2024, dengan mata uang kripto andalan ini turun lebih dari 26% dari level tertinggi sepanjang masa di $73,794. Penurunan tersebut mendorong harga Bitcoin di bawah rata-rata pergerakan (MA) 200 hari, memberikan tekanan signifikan pada kenaikan dan menyebabkan kerugian yang belum direalisasi bagi banyak pemegang saham jangka pendek.

Analis Glassnode mengamati bahwa penurunan BTC baru-baru ini mendorong 2.8 juta BTC ke posisi merugi berdasarkan harga akuisisi on-chain mereka. Namun, data platform menunjukkan bahwa sebagian besar pemegang Bitcoin jangka pendek saat ini merasakan dampaknya, karena sebagian besar pemegang Bitcoin jangka panjang yang membeli kripto beberapa bulan lalu masih mendapat untung.

Sementara itu, para analis membandingkan pergerakan harga Bitcoin pada tahun 2023-2024 dengan siklus kenaikan sebelumnya, mengidentifikasi persamaan dan perbedaan. Tren saat ini terdiri dari apresiasi harga stabil selama 18 bulan setelah jatuhnya FTX yang terkenal, tren sideways 3 bulan setelah mencapai ATH di atas $73,000, dan koreksi 26% baru-baru ini yang membuat harga di bawah $54,000.

Menurut para analis, perilaku Bitcoin baru-baru ini mirip dengan dua siklus sebelumnya, memberikan kerangka kerja yang berharga untuk menentukan struktur pasar dan berapa lama tren tersebut dapat bertahan. Membandingkan siklus saat ini dengan siklus sebelumnya, para analis melihat bahwa siklus ini lebih pendek dan tidak terlalu fluktuatif, sehingga membuat mereka bertanya-tanya apakah ada potensi pergerakan harga Bitcoin yang lebih signifikan.

Khususnya, volume investor yang mengalami kerugian akibat kemunduran baru-baru ini menunjukkan bahwa mereka mungkin adalah investor baru yang memasuki pasar setelah persetujuan ETF Bitcoin spot baru-baru ini. Data on-chain mencerminkan masuknya permintaan baru secara signifikan setelah peristiwa penting tersebut.

Rincian lebih lanjut menunjukkan terhentinya profil permintaan Bitcoin dalam beberapa bulan terakhir, menunjukkan adanya keseimbangan dalam permintaan dan pasokan pada Q2 2024. Namun, karena beberapa pemegang jangka panjang mengambil keuntungan, harga turun, sehingga membuka peluang bagi lebih sedikit pembeli baru. yang turun tangan untuk mengakumulasi BTC.

Pos Kemunduran Bitcoin Semakin Dalam: Apakah Siklus Bull 2023-2024 Kehilangan Tenaga? muncul pertama kali di Edisi Koin.