Badan Keamanan Siber (CSA) Singapura telah mengembangkan pedoman teknis baru untuk menjaga lingkungan yang aman dan terlindungi bagi sistem Kecerdasan Buatan (AI). Pemerintah Singapura bekerja sama dengan mitra industri untuk mengatasi kekhawatiran seputar keamanan dan etika penggunaan AI. 

Baca juga: OpenAI menghadapi pelanggaran data karena peretas mencuri detail desain AI

Pedoman baru ini berfokus pada beberapa aspek utama. Pertama, penilaian risiko akan memainkan peran penting. Mengidentifikasi kemungkinan kelemahan dalam sistem AI sangat penting untuk mencegah eksploitasi. Dengan menilai risiko secara menyeluruh, Singapura bertujuan untuk memahami ancaman spesifik yang dihadapi oleh sistem AI dan menerapkan langkah-langkah yang ditargetkan untuk meminimalkannya.

Kedua, perlindungan data merupakan komponen utama pedoman CSA. Kepercayaan terhadap sistem kecerdasan buatan tidak dapat ditegakkan kecuali data dilindungi dari entri atau pelanggaran yang tidak sah. Pedoman ini akan menerapkan langkah-langkah perlindungan data yang ketat, memastikan bahwa semua data yang digunakan dalam sistem AI tetap aman.

Baca juga: 'Bunuh Diri' Robot Korea Selatan Kini Sedang Diselidiki

Selain itu, menjaga integritas sistem AI juga penting. Pembaruan rutin dan langkah-langkah keamanan yang kuat akan memastikan bahwa sistem ini berfungsi dengan benar dan tidak disusupi. Pedoman tersebut akan mencakup protokol untuk pemantauan berkelanjutan dan pembaruan sistem AI untuk menjaga integritasnya.

Singapura menangani etika dan mendorong kolaborasi

Pertimbangan etis adalah fokus utama lainnya. Pedoman ini akan mengatasi permasalahan seperti bias, keadilan, dan transparansi dalam sistem AI. Memastikan penggunaan teknologi AI yang etis sangat penting untuk mencegah diskriminasi dan membangun kepercayaan publik. Pedoman ini akan mendorong keadilan dan transparansi, memastikan bahwa sistem AI beroperasi tanpa bias dan proses pengambilan keputusannya jelas dan mudah dipahami.

Baca juga: Shanghai Tuan Rumah Konferensi AI Dunia 2024

Kolaborasi juga menjadi fokus utama inisiatif ini. Singapura bekerja sama dengan akademisi industri, pakar, dan badan internasional untuk memastikan bahwa pedomannya sesuai dengan standar dan praktik terbaik dunia. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong inovasi dengan tetap menjaga standar keamanan dan etika yang tinggi.

Pelaporan Cryptopolitan oleh Chris Murithi.