Sebelumnya hari ini, Bloomberg melaporkan bahwa Standard Chartered Plc akan segera meluncurkan meja perdagangan untuk Bitcoin dan Ether.

Standard Chartered adalah grup perbankan internasional besar dengan fokus unik pada pasar negara berkembang di Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Didirikan pada tahun 1969 melalui penggabungan Standard Bank dan Chartered Bank, perusahaan ini telah membangun kehadiran yang kuat di wilayah-wilayah yang memiliki potensi pertumbuhan signifikan. Berbeda dengan bank-bank Barat lainnya, Standard Chartered memiliki jangkauan yang relatif terbatas di Eropa dan Amerika Utara, hal ini sejalan dengan penekanan strategisnya pada ekonomi dengan pertumbuhan tinggi.

Berkantor pusat di London, Standard Chartered beroperasi melalui jaringan lebih dari 1.000 cabang dan kantor di lebih dari 60 negara. Bank menyediakan berbagai layanan termasuk perbankan pribadi dan bisnis, perbankan korporasi dan institusi, manajemen kekayaan, dan pembiayaan perdagangan. Perusahaan ini terkenal karena keahliannya di bidang pembiayaan perdagangan, manajemen kas, dan valuta asing, yang merupakan bidang-bidang yang penting bagi bisnis yang beroperasi di pasar internasional.

Menurut laporan Bloomberg, perkembangan ini menempatkan Standard Chartered sebagai salah satu bank global pionir yang memasuki pasar perdagangan mata uang kripto spot. Sumber Bloomberg, yang meminta anonimitas karena sifat sensitif dari informasi tersebut, mengungkapkan bahwa meja kripto baru siap untuk memulai operasi dalam waktu dekat. Kantor berita tersebut melaporkan bahwa unit perdagangan inovatif ini akan diintegrasikan ke dalam divisi perdagangan valuta asing bank yang sudah ada, dengan operasi yang berpusat di London.

Meskipun Bloomberg mencatat bahwa bank seperti Goldman Sachs Group Inc. telah aktif dalam perdagangan derivatif mata uang kripto selama beberapa waktu, hal ini menekankan bahwa peraturan yang ketat secara historis mencegah lembaga-lembaga ini untuk secara langsung menangani aset kripto yang mendasarinya. Outlet berita menunjukkan bahwa usulan pembobotan risiko 1,250% dari Komite Basel untuk Pengawasan Perbankan untuk eksposur kripto yang tidak dilindungi nilai telah menghadirkan tantangan signifikan bagi bank yang ingin menghasilkan keuntungan di bidang ini.

Menanggapi perkembangan ini, Bloomberg mengutip pernyataan dari Standard Chartered, yang menegaskan komitmen bank untuk bekerja sama dengan regulator guna memenuhi permintaan klien institusional untuk perdagangan Bitcoin dan Ethereum. Kantor berita tersebut melaporkan bahwa langkah ini sejalan dengan strategi bank yang lebih luas untuk mendukung klien di seluruh ekosistem aset digital, yang mencakup bidang-bidang seperti akses, penyimpanan, tokenisasi, dan interoperabilitas.

Artikel Bloomberg menyoroti meningkatnya keterlibatan Standard Chartered di sektor kripto, mencatat kepemilikan saham bank di dua perusahaan kripto, Zodia Custody dan Zodia Markets. Perusahaan-perusahaan ini menawarkan berbagai layanan mulai dari penitipan hingga perdagangan bebas, yang semakin memperkuat posisi bank di bidang aset digital.

Ada juga yang menyebutkan peluncuran Libeara oleh Standard Chartered, unit blockchain yang bertujuan membantu institusi dalam melakukan tokenisasi aset tradisional. Bloomberg mengatakan bahwa unit ini saat ini mendukung penciptaan dana obligasi pemerintah yang diberi token menggunakan dolar Singapura, menunjukkan komitmen bank terhadap teknologi blockchain di luar perdagangan mata uang kripto.

Gambar Unggulan melalui Pixabay