Hanya beberapa minggu setelah diluncurkan di Inggris dan beberapa pasar Eropa, alat AI Amazon untuk menghasilkan informasi daftar produk telah menarik lebih dari 30.000 penjual untuk menggunakannya. Ini merupakan upaya terbaru raksasa e-commerce ini untuk menyederhanakan proses penjualan di platformnya dengan mengintegrasikan teknologi AI generatif.

Mesin AI baru dirancang untuk secara otomatis menghasilkan deskripsi, judul, dan detail produk berdasarkan kata kunci dan gambar yang diberikan oleh pengguna. Penjual juga dapat menggunakan alat ini untuk menambahkan informasi yang hilang ke daftar produk yang ada.

Informasi mengenai Amazon yang mengembangkan teknologi AI generatif untuk penjual telah terungkap sejak September tahun lalu. Namun, roadmap implementasi spesifiknya masih belum diketahui sehingga membuat banyak orang percaya bahwa teknologi ini hanya akan diterapkan di pasar Amerika. Awal bulan ini, Amazon diam-diam meluncurkan alat AI di Inggris. Baru-baru ini, dalam sebuah postingan blog, perusahaan mengonfirmasi penerapan fitur ini di Inggris dan beberapa pasar UE telah dilakukan beberapa minggu lalu.

Dengan alat baru, penjual dapat menghemat waktu dan tenaga dalam membuat daftar produk. Daripada harus memasukkan data secara manual, penjual hanya perlu memberikan kata kunci atau gambar produk. Algoritme AI secara otomatis menghasilkan konten untuk daftar produk, termasuk judul, poin-poin, dan deskripsi mendetail. Amazon merekomendasikan agar penjual memeriksa secara menyeluruh konten yang dihasilkan secara otomatis oleh model bahasa besar (LLM) sebelum memposting, karena model ini masih berpotensi menimbulkan misinformasi.

Penerapan alat AI untuk menghasilkan informasi daftar produk, terutama di pasar Eropa yang terkenal dengan peraturan privasi datanya yang ketat, menimbulkan pertanyaan tentang sumber data yang digunakan Amazon untuk melatih model AI. Apakah data pengguna Eropa digunakan oleh Amazon untuk tujuan ini?

Amazon sendiri sudah tidak asing lagi dengan AI dan pembelajaran mesin. Raksasa e-commerce ini telah menerapkan teknologi tersebut pada banyak aktivitas. Namun, penerapan AI generatif di Eropa menimbulkan banyak risiko hukum, terutama dalam konteks GDPR dan pengetatan Digital Services Act (DSA). Amazon juga terlibat dalam banyak skandal terkait penggunaan data pengguna.

Kurangnya transparansi mengenai sumber data pelatihan AI Amazon dapat menyebabkan perusahaan menghadapi banyak risiko hukum, terutama ketika UE semakin memantau aktivitas penerapan AI dari perusahaan-perusahaan teknologi besar.