Menurut BlockBeats, pada tanggal 20 Juni, biaya bahan bakar jaringan Ethereum sempat melonjak menjadi 30 gwei, sesuai data dari Etherscan. Biaya tersebut telah turun kembali menjadi 14,74 gwei.

Jaringan Ethereum menggunakan biaya bahan bakar sebagai ukuran upaya komputasi yang diperlukan untuk menjalankan operasi tertentu. Kenaikan biaya bahan bakar yang tiba-tiba menunjukkan permintaan yang lebih tinggi untuk memproses transaksi di jaringan Ethereum. Namun, penurunan biaya bahan bakar menunjukkan bahwa permintaan telah menurun.

Penting untuk dicatat bahwa fluktuasi biaya bahan bakar adalah hal biasa di jaringan Ethereum karena sifat dinamis dari blockchain. Biaya ditentukan oleh dinamika penawaran dan permintaan dalam jaringan. Ketika ada permintaan tinggi untuk pemrosesan transaksi, biaya bahan bakar meningkat. Sebaliknya, ketika permintaan menurun, biaya bahan bakar turun.

Fluktuasi biaya bahan bakar Ethereum baru-baru ini merupakan indikasi jelas dari sifat pasar mata uang kripto yang bergejolak. Investor dan pengguna jaringan Ethereum harus selalu mewaspadai perubahan ini karena dapat berdampak signifikan terhadap biaya transaksi.