Nvidia Mengambil Mahkota: Pembuat Chip Berkuasa sebagai Perusahaan Paling Berharga di Dunia

Dalam perubahan signifikan dalam industri teknologi, Nvidia telah menjadi yang teratas, melampaui Microsoft dan Apple dan menjadi perusahaan publik paling bernilai di dunia. Pencapaian ini menandai momen penting bagi raksasa pemrosesan grafis dan kecerdasan buatan (AI).

Pada Juni 2024, Nvidia memiliki kapitalisasi pasar sebesar $3,34 triliun, melampaui valuasi Microsoft sebesar $3,32 triliun dan Apple sebesar $3,29 triliun. Peningkatan luar biasa ini sebagian disebabkan oleh pemecahan saham 10-untuk-1 yang baru-baru ini dilakukan. Sebelum perpecahan, saham Nvidia diperdagangkan sekitar $1.200. Sekarang, mereka berdagang dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu sekitar $135. Keputusan strategis untuk menerapkan pemecahan saham sejalan dengan potensi masuknya Nvidia ke dalam Dow Jones Industrial Average, sebuah indeks yang menguntungkan perusahaan dengan harga saham lebih rendah untuk mempertahankan representasi yang seimbang.

Dari Gaming Roots hingga AI Powerhouse

Didirikan pada tahun 1991, perjalanan Nvidia dimulai di dunia game, yang mengkhususkan diri pada kartu grafis berkinerja tinggi untuk video game yang menuntut. Namun, perusahaan ini telah bertransformasi menjadi pemimpin di garis depan revolusi AI.

Unit pemrosesan grafis (GPU) Nvidia mengalami lonjakan permintaan selama booming cryptocurrency sekitar tahun 2010, khususnya untuk penambangan GPU. Namun, pengenalan sirkuit terintegrasi khusus aplikasi (ASIC) yang dirancang khusus untuk pertambangan telah mengubah lanskap tersebut.

Saat ini, GPU Nvidia yang kuat adalah senjata pilihan bagi raksasa teknologi seperti OpenAI, Google, Amazon, dan bahkan Microsoft. Para pemimpin industri ini mengandalkan teknologi Nvidia untuk mendukung kemajuan mereka dalam sistem dan infrastruktur kecerdasan buatan.

Mendorong Perlombaan AI

Kinerja keuangan Nvidia mencerminkan posisi dominannya. Perusahaan ini melaporkan hasil yang luar biasa pada Q1 2024, menghasilkan pendapatan yang mengejutkan sebesar $26 miliar, dengan $22,6 miliar khususnya berasal dari penjualan pusat data.

Hasil yang mengesankan ini mendorong CEO Nvidia, Jensen Huang, mengumumkan percepatan siklus pengembangan chip. Perusahaan ini kini akan merilis chipset AI baru setiap tahunnya, yang menandakan komitmen mereka untuk mempelopori “revolusi industri modern” yang akan mengubah setiap sektor ekonomi global. Sebelumnya, Nvidia merilis mikroprosesor kelas atas baru setiap dua tahun, dengan Ampere memulai debutnya pada tahun 2020, Hopper pada tahun 2022, dan arsitektur Blackwell terbaru diluncurkan pada tahun 2024.