Seorang pelajar dari Uzbekistan ditangkap selama 10 hari karena menjual notcoin (BUKAN)

Prosesnya dimulai setelah polisi Tashkent menerima pengaduan pada 1 Juni terhadap seorang siswa yang diduga melakukan aktivitas ilegal dengan aset kripto.

Dalam pemeriksaan, ternyata terdakwa menggunakan ponsel Galaxy A30 dan kartu bank miliknya untuk transaksi ilegal.

Dalam sidang pengadilan, mahasiswa tersebut mengakui kesalahannya. Dia mencatat bahwa dia TIDAK mengumpulkan di Telegram dan menjual token seharga 800 ribu soum (sekitar 5,5 ribu rubel). Terdakwa meminta keringanan hukuman kepada pengadilan karena ia tidak mengetahui bahwa ia melakukan perbuatan melawan hukum. Siswa tersebut menegaskan bahwa dialah satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga.