Menurut Odaily, Bitcoin mengalami fluktuasi pada hari Selasa, menunjukkan kegelisahan para pedagang menjelang rilis data inflasi AS dan keputusan kebijakan moneter Federal Reserve. Pada pukul 11.00 waktu Singapura, Bitcoin telah turun sebesar 2,5%, mencapai level terendah mingguan, namun sejak itu kembali pulih hingga di atas $68.000. Mata uang kripto utama lainnya seperti Ethereum dan Dogecoin juga turun secara bersamaan.

Data inflasi dan prospek Federal Reserve yang akan dirilis pada hari Rabu dapat memperburuk kekhawatiran bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, menciptakan lingkungan yang menantang bagi aset spekulatif seperti mata uang kripto. Anand Gomes, salah satu pendiri platform derivatif Paradigm, mengomentari situasi ini, dengan menyatakan, 'Di bidang kripto, tidak ada berita yang merupakan berita buruk. Pasar seperti seorang pecandu, terus-menerus membutuhkan berita positif untuk mendukungnya.'