Dalam wawancara baru-baru ini dengan Michelle Makori, Lead Anchor dan Pemimpin Redaksi di Kitco News, Bill Barhydt, Pendiri dan CEO Abra, memberikan wawasan mendalam tentang peran masa depan Bitcoin, Ethereum, dan Solana dalam sistem keuangan global. Percakapan tersebut menyelidiki pandangan visioner Barhydt tentang bagaimana mata uang kripto ini akan mengubah keuangan, dari berfungsi sebagai aset cadangan global hingga memfasilitasi transaksi institusional dan pembayaran ritel.

Bill Barhydt adalah CEO dan pendiri Abra, dompet mata uang kripto global dan aplikasi pertukaran. Dia memiliki latar belakang yang kaya di bidang teknologi dan keuangan, yang menjadikannya sebagai tokoh kunci dalam dunia cryptocurrency.

Barhydt memulai karirnya sebagai insinyur perangkat lunak di NASA dan kemudian beralih ke Goldman Sachs, di mana dia bekerja sebagai analis pendapatan tetap. Perjalanan kewirausahaannya mencakup salah satu pendiri WebSentric, yang mengembangkan alat berbagi media dan kolaborasi untuk perusahaan, dan Boom Financial, sebuah perusahaan yang berfokus pada penyediaan layanan keuangan bagi para imigran.

Pada tahun 2014, Barhydt mendirikan Abra, sebuah platform yang memfasilitasi investasi dalam mata uang kripto dan aset tradisional. Misi Abra adalah menjadikan layanan keuangan lebih mudah diakses dan transparan melalui penggunaan teknologi blockchain.

Bitcoin: Bank Sentral Bayangan

Barhydt memperkirakan Bitcoin akan menjadi ā€œbank sentral bayanganā€ karena mata uang fiat terus menghadapi ketidakstabilan. Dia menekankan bahwa pasokan Bitcoin yang tetap dan sifatnya yang terdesentralisasi menjadikannya aset cadangan yang ideal. Tidak seperti mata uang fiat tradisional, yang rentan terhadap devaluasi karena kebijakan pemerintah dan pencetakan uang yang berlebihan, nilai Bitcoin dapat diprediksi dan terbukti secara matematis. Stabilitas yang melekat ini menempatkan Bitcoin sebagai perlindungan potensial terhadap kegagalan sistem fiat.

CEO Abra mengharapkan pemerintah di seluruh dunia, terutama negara-negara dengan mata uang lemah, untuk mulai menyimpan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan mereka. Barhydt memperkirakan bahwa 50 hingga 75 mata uang yang tidak didukung dolar AS atau tidak didukung euro akan gagal dalam 25 tahun ke depan dan dia yakin bahwa banyak negara akan beralih ke Bitcoin dan komoditas lain untuk menstabilkan perekonomian mereka.

Dia berkata:

ā€œBitcoin akan menjadi bank sentral bayangan, karena sistem fiat gagalā€¦ Kita telah melakukan proses yang sangat lambat selama 50 tahun dan hal ini dapat berlanjut hingga 25 tahun ke depan, namun jika gagal, maka akan gagal dengan sangat cepat, seperti dalam semalam.ā€

Ethereum: Blockchain Institusional

Ethereum, menurut Barhydt, akan memainkan peran penting dalam menghadirkan keuangan tradisional melalui tokenisasi. Proses ini melibatkan representasi aset dunia nyata seperti saham, obligasi, dan real estat sebagai token digital di blockchain. Barhydt mengatakan bahwa kemampuan kontrak pintar Ethereum menjadikannya platform ideal untuk aplikasi keuangan terdesentralisasi (DeFi), yang telah merevolusi cara transaksi keuangan dilakukan.

Barhydt menyoroti bahwa infrastruktur Ethereum memungkinkan operasi keuangan yang selalu aktif dan tanpa batas, yang merupakan peningkatan signifikan dibandingkan sistem perbankan tradisional. Menurutnya kemampuan untuk melakukan tokenisasi aset dan melakukan transaksi tanpa perantara akan membuat layanan keuangan lebih efisien dan mudah diakses. Ia memperkirakan dalam lima tahun ke depan, aset institusional di DeFi akan mencapai satu triliun dolar.

Solana: Blockchain Ritel

Untuk transaksi ritel, Barhydt melihat Solana sebagai blockchain pilihan karena throughputnya yang tinggi dan biaya transaksi yang rendah. Menurutnya, kemampuan Solana untuk menangani transaksi dalam jumlah besar dengan cepat dan murah menjadikannya ideal untuk aplikasi yang memerlukan skalabilitas, seperti sistem pembayaran dan layanan keuangan konsumen.

Barhydt juga menyebutkan bahwa munculnya koin meme dan peluncuran stablecoin PayPal di Solana adalah indikator awal potensinya. Barhydt membayangkan masa depan di mana bank Neo dibangun di atas Solana, menyediakan layanan keuangan tanpa batas kepada pengguna termasuk penerbitan stablecoin, perolehan hasil, dan pembayaran kripto.

Interoperabilitas dan Ekosistem Keuangan Masa Depan

Barhydt juga membahas pentingnya interoperabilitas antar blockchain ini. Pemrosesan transaksi lintas rantai, klaim Barhydt, akan memungkinkan aset dari berbagai blockchain untuk berinteraksi dengan lancar. Misalnya, katanya, pengguna dapat meminjam Bitcoin menggunakan platform DeFi berbasis Ethereum, yang difasilitasi oleh inovasi seperti Bitcoin yang dibungkus.

Barhydt mengharapkan ekosistem yang saling terhubung ini memungkinkan konsumen dan institusi memanfaatkan kekuatan masing-masing blockchain. Dalam skenario seperti itu, konsumen akan mendapatkan keuntungan dari transaksi berkecepatan tinggi dan berbiaya rendah di Solana, sementara institusi akan memanfaatkan infrastruktur DeFi Ethereum yang kuat untuk operasi keuangan yang kompleks, dan Bitcoin akan mendukung keseluruhan sistem sebagai aset cadangan yang stabil.

Gambar Unggulan melalui Pixabay