Terdapat aliran sungai yang jernih dan manis di sebelah candi, ketika orang yang lewat merasa haus, mereka akan mengambil segenggam air untuk menghilangkan dahaga.
Kepala biara melihat setiap orang membawa air dengan tangan mereka, yang sangat merepotkan, jadi dia meletakkan mangkuk pecah di tepi sungai agar setiap orang dapat minum air.
Suatu hari, seorang kaya melewati tempat ini dan melihat orang-orang minum dari mangkuk pecah. Dia merasa ini memalukan pemandangan yang indah, jadi dia meminta orang-orang untuk menggantinya dengan mangkuk yang indah.
Keesokan harinya, setelah seseorang minum dari mangkuk, dia merasa mangkuk itu luar biasa indahnya, dan dia merasa serakah, jadi dia meletakkan mangkuk itu di pelukannya dan mengambilnya dengan tenang.
Beberapa hari kemudian, orang kaya itu lewat lagi dan melihat mangkuk indah itu telah hilang. Ketika dia tertekan, dia tiba-tiba melihat kepala biara datang sambil memegang mangkuk baru. Dia mengetuknya dengan ringan di atas batu, membuat celah di mangkuk itu, dan kemudian mengembalikannya ke tempat semula.
Orang kaya itu bingung dan bertanya kepada kepala biara apa maksudnya dengan perkataan itu. Kepala biara menjawab: "Hal-hal yang terlalu sempurna dapat dengan mudah membuat orang menjadi serakah; hal-hal yang tidak lengkap justru dapat bertahan lebih lama."
