Raksasa perbankan Wall Street bertaruh pada potensi blockchain untuk membentuk kembali infrastruktur keuangan dan mengoptimalkan industri senilai $5 triliun pada tahun 2030.

Fitur baru CNBC pada tanggal 26 Juli menyoroti bahwa Wall Street tetap optimis terhadap teknologi blockchain, karena tekanan dari dinamika pasar dan kebutuhan akan inovasi mendorong sistem keuangan AS untuk mengeksplorasi teknologi blockchain untuk pertumbuhan di masa depan.

Menurut Tanaya Macheel dari CNBC, Wall Street melihat blockchain sebagai solusi untuk proses yang tidak efisien dan memakan waktu dalam sistem keuangan saat ini. Metode transaksi yang terdesentralisasi, transparan, dan cepat ini memberikan harapan besar dalam sistem yang dilanda isolasi infrastruktur dan transmisi yang lambat.

CEO JPMorgan Onyx Umar Farooq mengatakan kepada CNBC bahwa dia yakin teknologi blockchain dapat merevolusi dan mengubah infrastruktur pasar keuangan. Potensi integrasi dan kecepatan lintas platform ini membuat bank seperti JPMorgan Chase dan Goldman Sachs bertaruh pada kekuatan transformatif dari blockchain.

Profesor bisnis Universitas Georgetown, James Angel, mengatakan tokenisasi, proses mengubah aset dunia nyata menjadi aset digital di blockchain, bukanlah konsep baru dan telah menjadi pokok pasar keuangan selama berabad-abad.

Namun, Macheel mencatat bahwa blockchain dapat mengoptimalkan proses ini secara signifikan dan bahwa industri ini dapat bernilai $5 triliun pada tahun 2030, menurut analis Citi.

Terlepas dari potensi manfaatnya, transisi ke blockchain bukannya tanpa tantangan. Seperti yang dikemukakan Macher, sistem keuangan adalah salah satu industri dengan regulasi paling ketat di dunia, dan perubahan cenderung terjadi secara perlahan.

Regulator seperti Komisi Sekuritas dan Bursa dan Departemen Keuangan harus dilibatkan dalam setiap perubahan besar, yang semakin menambah kompleksitas proses.

Namun tantangan-tantangan ini tidak menghentikan beberapa pemain utama di industri keuangan. Macheel melaporkan bahwa platform blockchain JPMorgan Chase, Onyx, telah memproses pinjaman jangka pendek senilai $700 miliar sejak diluncurkan pada tahun 2020, menyoroti penerapan praktis teknologi tersebut di bidang keuangan.

Seperti yang ditunjukkan oleh Ryan Rugg, kepala aset digital di CITI Bank, keberhasilan blockchain dan tokenisasi terutama akan bergantung pada penerimaan dan adopsi pengguna. Semakin tidak terlalu mengganggu teknologi tersebut bagi pelanggan, semakin cepat kemungkinan penerapannya, kata Rugg.

Potensi keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi blockchain dalam hal efisiensi, transparansi, dan kecepatan menjadikannya jalan yang menjanjikan bagi perkembangan industri keuangan di masa depan. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh laporan khusus CNBC, tantangan besar masih ada dan perjalanan menuju integrasi penuh teknologi blockchain ke Wall Street akan memerlukan eksplorasi dan waktu lebih lanjut.

#CNBC  #华尔街