๐ŸšจPeringatan Berita Kripto!๐Ÿšจ Proyek Worldcoin, yang terkenal dengan praktik kontroversialnya, kembali menemui hambatan. Regulator privasi Hong Kong, Kantor Komisaris Privasi untuk Data Pribadi (PCPD), telah memerintahkan penghentian semua operasi Worldcoin di wilayah tersebut. Mengapa? PCPD mengklaim praktik Worldcoin melanggar peraturan privasi lokal. ๐Ÿ˜ฑ

PCPD mengungkapkan bahwa Worldcoin mengumpulkan data biometrik wajah dan iris mata dari lebih dari 8,300 individu selama operasinya di Hong Kong. Setelah melakukan inspeksi rahasia, badan tersebut menganggap pengumpulan data ekstensif seperti itu "tidak perlu dan berlebihan", dan melanggar undang-undang privasi Hong Kong.๐Ÿ•ต๏ธโ€โ™‚๏ธ

Rencana Worldcoin untuk menyimpan data pribadi selama maksimal 10 tahun guna melatih model AI untuk verifikasi pengguna juga dikritik. PCPD menyarankan ada alternatif yang "tidak terlalu mengganggu privasi" untuk membuktikan rasa kemanusiaan.๐Ÿง

Tapi tunggu, masih ada lagi! Hong Kong bukan satu-satunya wilayah yang membuat Worldcoin terkejut. Proyek ini menghadapi masalah serupa di Korea Selatan, Spanyol, dan Portugal. Namun, tidak semua orang menentang Worldcoin. Billy Luedtke, CEO dari startup identitas terdesentralisasi, memuji proyek ini dalam mengatasi tantangan verifikasi kehadiran manusia di dunia online.๐ŸŒ

Jadi, apa artinya ini bagi kripto? Jerry Li, CEO Artela Network, memandang penghentian Worldcoin di Hong Kong sebagai indikasi sikap ketatnya terhadap regulasi kripto, khususnya terkait privasi data. Hal ini dapat menjadi preseden di kawasan APAC, mendorong proyek kripto lainnya untuk memprioritaskan privasi data. Tapi jangan khawatir, para penggemar kripto! Li meyakinkan bahwa Hong Kong tidak memusuhi cryptocurrency.๐Ÿ‘

Nantikan pembaruan lainnya! ๐Ÿš€๐ŸŒ•