🚀Hai, para penggemar Bitcoin!🚀
🔍Analis CryptoQuant telah menjelaskan mengapa harga Bitcoin stagnan sejak puncaknya di bulan Maret. Pelakunya? Kebijakan moneter AS yang ketat. Telah mengurangi pasokan stablecoin sejak Maret 2022.
📉Pasokan stablecoin secara keseluruhan mulai menurun ketika Federal Reserve mulai menaikkan suku bunga pada awal tahun 2022. Hal ini telah menghambat reli Bitcoin.
📊Menurut para analis, agar Bitcoin dapat menguat dengan sungguh-sungguh, kita perlu melihat peningkatan likuiditas stablecoin dan pasokan yang beredar.
💰Kebijakan moneter AS mempunyai dampak yang signifikan. Meskipun pasokan stablecoin mulai meningkat lagi pada akhir tahun 2023, harga tetap tinggi di atas 5% selama lebih dari setahun.
🔮Para analis percaya bahwa peningkatan likuiditas stablecoin dan sirkulasi pasokan melalui kebijakan moneter yang lebih akomodatif di AS diperlukan agar Bitcoin dapat memasuki pasar bullish.
📈Bitcoin telah berfluktuasi antara level tertinggi $50K dan level terendah $70K selama empat bulan terakhir.
🔔Dalam hal ekosistem stablecoin, kapitalisasi pasar terus meningkat selama beberapa bulan terakhir, saat ini mencapai $161 miliar.
🥇Tether tetap menjadi pemimpin pasar dengan pangsa pasar hampir 70%, dan pasokan USDT saat ini berada pada titik tertinggi sepanjang masa sebesar $112 miliar.
🌐Pada bulan Juni, CEO Circle Jeremy Allaire memperkirakan bahwa stablecoin dapat menyumbang 10% dari "uang ekonomi global" dalam dekade mendatang atau lebih.
🎯Jadi, para pecinta Bitcoin, pantau terus perubahan kebijakan moneter AS dan likuiditas stablecoin! 🚀