Pasar saham mengalami fluktuasi yang signifikan karena kekhawatiran inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Baru-baru ini, S&P 500 mencatat kenaikan selama lima minggu berturut-turut karena konsumen merevisi ekspektasi inflasi mereka, memperkirakan harga akan naik pada tingkat tahunan sebesar 3,3% pada tahun depan, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,5%.

Spekulasi suku bunga terus berdampak pada pasar, dengan para pedagang terpecah mengenai apakah Federal Reserve akan menurunkan suku bunga dalam pertemuan mendatang. Hal ini menyebabkan volatilitas yang cukup besar, dengan Dow Jones mengalami penurunan terbesar dalam setahun terakhir.

Investor memantau dengan cermat kebijakan Federal Reserve. Komentar baru-baru ini dari Gubernur Fed Christopher Waller menunjukkan tingkat suku bunga netral yang relatif rendah telah menambah volatilitas pasar.

Sentimen konsumen dan kinerja perusahaan, seperti laporan pendapatan Nvidia yang kuat, juga mempengaruhi pasar. Namun, masa depan pasar saham masih belum pasti, dengan beberapa peringatan mengenai potensi overheating. Ketika Wall Street bereaksi terhadap setiap data baru, investor harus tetap mendapat informasi dan bersiap menghadapi volatilitas yang berkelanjutan.