Stasiun keuangan mungkin mendekati akhir, dan semuanya akan berakhir. Di balik meroketnya harga emas, perak dan sejenisnya saat ini sebenarnya terdapat pertarungan sengit antara modal industri dan modal finansial. Modal finansial dolar AS, yang dipimpin oleh Wall Street, sedang mempercepat kampanye gencarnya melawan kapital industri global. Putaran meroketnya harga tembaga ini merupakan serangan balik yang dilancarkan Amerika Serikat terhadap pasar bullish emas, dan juga merupakan langkah modal dolar AS yang telah lama direncanakan. Tembaga, sebagai logam dasar industri, menghadapi persaingan yang ketat antara modal finansial dan modal industri. Krisis industri global sudah dekat.
Permainan ini terus meningkat, ditambah dengan melonjaknya harga minyak, hal ini pada akhirnya dapat berkembang menjadi krisis keuangan yang sistemik. Untuk mencapai tujuan ini, Korea Selatan telah mulai mengambil tindakan dan merumuskan rencana respons terhadap risiko sistemik yang akan datang.
Bagaimana modal keuangan dolar AS mencekik modal industri global? Apa dampak besar meroketnya harga emas, perak, dan tembaga terhadap perekonomian dan pasar keuangan global? Harap membacanya dengan cermat.
Pertama, bull market emas adalah disintegrasi hegemoni dolar AS. Momentum ini kemungkinan besar akan terus berlanjut di masa depan, namun hingga saat ini, banyak pihak yang masih meyakini bahwa pihak yang paling diuntungkan dari kenaikan harga emas adalah Amerika Serikat. Pasalnya, cadangan emas Laos dan Amerika Serikat menduduki peringkat pertama di dunia, dan mungkin memiliki 100.000 ton. Ini hanya omong kosong.
Pertama, cadangan terbukti emas dan produksi emas yang ditambang hampir secara universal adil. Dari mana Amerika Serikat mendapatkan 100.000 ton? Dengan asumsi Amerika Serikat benar-benar memiliki cadangan emas yang begitu tinggi, pasti akan memperkuat kredit dolar AS. Dalam hal ini, mengapa tidak memilih untuk mempublikasikannya. Kedua, pasar bullish emas ini tidak semata-mata didorong oleh siklus suku bunga dolar AS, namun dikombinasikan dengan faktor geopolitik dan lainnya. Salah satu hal terpentingnya adalah dalam dua tahun terakhir, dunia mulai mengirimkan kembali emas dari Amerika Serikat. Operasi ini secara langsung memicu penghindaran risiko di pasar. Jika kenaikan harga emas bermanfaat bagi Federal Reserve, maka cadangan emas sebesar 8.000 ton masih masuk akal, namun sejumlah besar emas dikirim ke luar Amerika Serikat, yang jelas melemahkan kredit dolar AS.
Hal lain yang dapat dibuktikan secara lebih intuitif adalah bahwa Amerika Serikat sebenarnya tidak memiliki ekspektasi psikologis sebelumnya terhadap pasar bullish emas ini, yaitu hampir semua lembaga dana dan investasi Barat tidak hadir. Ada batasan kata, jadi ikuti saya untuk artikel berikutnya.Menceritakan tren perekonomian dalam bahasa daerah #BTC走势分析 $SUI $ETH $SOL