Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengemukakan sejumlah tesis mengenai kebijakan moneter AS. Sebagai bagian dari pertemuan tahunan Bankir Asing Amsterdam.
Seperti yang diperingatkan dalam kalender harian, pasar kripto bereaksi dengan peningkatan volatilitas.
Powell mengulangi beberapa poin dari konferensi pers terakhirnya pada hari keputusan suku bunga. Dia juga mengomentari data negatif mengenai inflasi manufaktur hari ini, mencoba melunakkannya dengan penilaiannya. Secara umum, retorikanya agak dovish.
Inilah kunci dari apa yang dikatakan Powell:
- Kami telah membuat kemajuan nyata dalam memerangi inflasi.
- Inflasi pada triwulan pertama tahun 2024 ditandai dengan belum adanya kemajuan lebih lanjut dalam upaya penurunan inflasi.
- Keyakinan saya terhadap penurunan inflasi yang cepat kini lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
- Dalam memerangi inflasi, Anda harus bersabar dan membiarkan kebijakan moneter The Fed melakukan tugasnya. Kami tidak mengharapkan jalan mulus.
- Jika inflasi tetap stabil, The Fed harus menerapkan kebijakan moneter restriktifnya lebih lama. Waktu akan membuktikan apakah kita cukup membatasi politik.
- The Fed kemungkinan tidak akan menurunkan atau menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya. Kemungkinan besar kita akan mempertahankan nilai tukar pada level yang sama.
- Data indeks harga produsen ternyata sangat ambigu. Saya tidak akan menyebut pembacaan PPI panas, tapi agak campur aduk.
- Perekonomian AS berjalan sangat baik.
- Belanja konsumen dan investasi bisnis berada pada tingkat tinggi.
- Perekonomian kita memiliki pasar tenaga kerja yang sangat kuat. Hampir sama seperti sebelum pandemi. Ada tanda-tanda dia mulai tenang. Kami memperkirakan pasar tenaga kerja akan terus melakukan penyeimbangan kembali namun tetap kuat.
- Masih terdapat kekurangan tenaga kerja di banyak industri, namun secara keseluruhan hal ini merupakan gambaran yang baik bila Anda melihat data ekonomi AS saat ini.
- Rumah tangga AS berada dalam kondisi keuangan positif.
- Saya memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 2% atau lebih.