Menghitung EMA melibatkan rumus yang sedikit lebih rumit dibandingkan dengan SMA. Rumusnya menggunakan pengganda yang menentukan bobot setiap titik data harga. Berikut langkah-langkah menghitung EMA:
Tentukan jumlah periode yang ingin Anda gunakan untuk EMA.
Hitung faktor pemulusan (SF) menggunakan rumus berikut: SF = 2 / (N + 1), dimana N mewakili jumlah periode.
Mulailah dengan SMA periode pertama sebagai nilai EMA awal.
Untuk setiap periode berikutnya, hitung EMA menggunakan rumus berikut: EMA = (Harga Saat Ini − EMA Sebelumnya) × SF + EMA Sebelumnya
Ulangi perhitungan ini untuk setiap periode, perbarui nilai EMA sebagaimana mestinya.
Dengan menggunakan rumus di atas, mari kita hitung EMA 10 hari untuk saham dengan harga penutupan berikut: $25, $27, $26, $28, $29, $31, $30, $29, $28, dan $27.
Kita akan menghitung EMA 10 periode.
Tentukan faktor penghalusan: SF = 2 / (10 + 1) = 0,1818
Mulailah dengan SMA 10 hari sebagai nilai EMA awal: EMA = $28
Hitung EMA 10 hari untuk periode kedua: EMA = ($27 − $28) × 0,1818 + $28 = $27,1818
Ulangi perhitungan ini untuk setiap periode berikutnya untuk mendapatkan nilai EMA.
Dengan memplot EMA pada grafik, pedagang dapat menganalisis secara visual hubungan antara harga dan garis EMA untuk mengidentifikasi peluang perdagangan potensial dan membuat keputusan yang tepat.
Ingat, pilihan periode EMA bergantung pada strategi dan tingkat respons yang diinginkan terhadap perubahan harga. Periode EMA yang lebih pendek bereaksi lebih cepat tetapi mungkin lebih rentan terhadap sinyal palsu, sementara periode EMA yang lebih panjang memberikan rata-rata yang lebih halus tetapi merespons pergerakan harga lebih lambat.