Menurut BlockBeats, Markus Thielen, pendiri 10x Research, menyatakan di media sosial pada 10 Mei bahwa Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) terus menunjukkan korelasi yang tinggi dalam siklus ini, dengan koefisien korelasi mencapai 95%. Dia menunjukkan bahwa lemahnya fundamental Ethereum menjadi hambatan bagi Bitcoin, karena mencegah masuknya mata uang fiat dalam skala besar ke dalam ekosistem kripto.

Pada siklus 2020/2021 sebelumnya, Thielen mencatat bahwa Ethereum adalah faktor pendorong karena seharusnya menggantikan sistem perbankan tradisional. Pembuatan Token Non-Fungible (NFT) membuka area baru untuk adopsi kripto, yang dapat diperluas ke berbagai file yang dipersonalisasi di blockchain, sehingga mendorong adopsi 'dompet' secara luas. Namun, pengembang Ethereum tidak merespons dengan cepat.

Pengamatan Thielen menyoroti keterhubungan mata uang kripto utama dan potensi dampak kinerjanya terhadap ekosistem kripto yang lebih luas. Korelasi yang tinggi antara BTC dan ETH menggarisbawahi pengaruh kinerja Ethereum terhadap Bitcoin dan pasar kripto pada umumnya. Kurangnya respon cepat dari pengembang Ethereum terhadap peluang yang dihadirkan oleh NFT dan potensi adopsi dompet yang lebih luas juga menimbulkan pertanyaan tentang perkembangan ekosistem kripto di masa depan.