Investing.com - Sejak awal tahun ini, program investasi BTC telah didorong oleh peluncuran ETF Bitcoin spot baru, yang disetujui oleh regulator AS pada bulan Januari. Langkah ini berpotensi memasukkan uang baru ke dalam token, menyebabkan token melonjak dari $45,000 ke puncak baru $73,750 pada bulan Maret, tulis Bloomberg.

Namun, pada bulan Mei, masuknya investor ke ETF BTC baru melambat, debut ETF Bitcoin spot di Hong Kong gagal, dan harga Bitcoin secara umum turun 20% dari puncaknya di bulan Maret. Hal ini membuat investor menanyakan satu pertanyaan penting: apa yang akan terjadi ketika ETF Bitcoin go global?

Untuk menjawabnya, kita harus fokus pada situasi di Amerika Serikat, tempat ETF Bitcoin baru-baru ini diluncurkan. Bahkan sebelum peluncuran ini, sudah ada lebih dari selusin ETF Bitcoin spot lainnya di seluruh dunia, termasuk di Kanada, Jerman, dan Brasil. Satu-satunya perbedaan signifikan adalah ukuran dan popularitas ETF Bitcoin baru yang lebih besar di Amerika Serikat dibandingkan di negara lain.

Untuk bulan ini, ETF AS baru menyumbang 83% dari seluruh aset yang dikelola di ETF Bitcoin spot di seluruh dunia. Yang terbesar adalah iShares Bitcoin Trust (NASDAQ: IBIT).

Hal ini menjelaskan antisipasi yang kuat untuk debut ETF Bitcoin spot di Hong Kong pada tanggal 30 April. Namun, tidak ada debut yang gemilang. Jumlah total dana yang diinvestasikan di BTC hanya $10 juta, jauh lebih rendah dari perkiraan $100 juta beberapa hari sebelumnya.

Berbagai alasan telah dikemukakan atas kegagalan ini, termasuk memburuknya situasi makroekonomi, dan fakta bahwa konsep berinvestasi di BTC melalui ETF tetap menjadi fenomena utama di Amerika.

— Materi Yahoo digunakan dalam persiapan