openai

OpenAI, pemimpin dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan, saat ini menjadi pusat keluhan privasi di Austria, yang diajukan oleh kelompok hak data Noyb. Keluhan tersebut menuduh ChatGPT OpenAI menyebarkan informasi palsu tentang seseorang dan berpotensi melanggar undang-undang privasi Uni Eropa.

OpenAI oleh Sam Altman dituduh menyebarkan informasi palsu tentang orang-orang: pengaduan di Austria

Keluhan tersebut diajukan oleh Noyb pada tanggal 29 April, dengan tuduhan bahwa OpenAI tidak mengatasi ketidakakuratan informasi yang diberikan oleh chatbot AI-nya, ChatGPT, mengenai figur publik anonim.

Meskipun ada permintaan dari angka tersebut, OpenAI akan menolak untuk memperbaiki atau menghapus data yang tidak akurat dan tidak mengungkapkan sumber data pelatihannya.

Penolakan ini dapat merupakan pelanggaran terhadap peraturan ketat perlindungan data UE, yang dirancang untuk melindungi informasi pribadi individu dan memastikan keakuratan data.

Keluhan Noyb menyoroti tantangan signifikan di bidang kecerdasan buatan: keseimbangan antara kemajuan teknologi dan hak privasi individu.

Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) UE menyatakan bahwa data pribadi harus akurat dan, jika perlu, selalu diperbarui; semua langkah wajar harus diambil untuk memastikan bahwa data pribadi yang tidak akurat dihapus atau diperbaiki tanpa penundaan.

Maartje de Graaf, pengacara perlindungan data dari Noyb, menyatakan: “Jika suatu sistem tidak dapat memberikan hasil yang akurat dan transparan, maka sistem tersebut tidak dapat digunakan untuk menghasilkan data tentang individu.”

Teknologi harus mengikuti persyaratan hukum, bukan sebaliknya.” Pernyataan ini menekankan harapan hukum bahwa teknologi AI tidak hanya harus maju dalam kemampuan, namun juga selaras dengan kerangka hukum yang ada yang melindungi hak-hak individu.

Investigasi otoritas Austria

Otoritas perlindungan data Austria sedang menyelidiki metode pemrosesan data OpenAI, khususnya bagaimana metode tersebut memastikan keakuratan data pribadi yang diproses oleh model bahasa besarnya.

Survei ini dapat menjadi preseden tentang bagaimana masalah akurasi data ditangani di bidang AI di seluruh Uni Eropa.

Noyb, singkatan dari “None of Your Business”, beroperasi dari Wina dan dikenal karena komitmennya dalam menegakkan standar perlindungan data UE. Laporan ini secara strategis berfokus pada kasus-kasus yang mempunyai implikasi luas terhadap hak-hak digital di Eropa.

Di Eropa, kekhawatiran serupa muncul ketika sebuah penelitian mengungkapkan bahwa chatbot Bing AI milik Microsoft, yang berganti nama menjadi Copilot, memberikan informasi yang menyesatkan selama pemilu lokal di Jerman dan Swiss.

Bahkan Gemini AI oleh Google dikritik karena menghasilkan gambar yang tidak akurat dan bias, sehingga mendorong Google untuk meminta maaf dan berkomitmen untuk memperbarui modelnya.

Kesimpulan

Contoh-contoh ini menggambarkan tantangan yang semakin besar dalam mengintegrasikan AI ke dalam aplikasi sehari-hari, di mana keakuratan informasi dan kepatuhan terhadap undang-undang privasi menjadi hal yang sangat penting.

Hasil dari keluhan Noyb terhadap OpenAI dapat memiliki implikasi yang signifikan bagi pengembang AI, dan berpotensi mengharuskan mereka menerapkan langkah-langkah yang lebih ketat dalam hal akurasi dan transparansi data untuk mematuhi undang-undang UE.

Ketika teknologi AI semakin terintegrasi ke dalam masyarakat, tantangan bagi pengembang seperti OpenAI adalah memastikan bahwa produk mereka tidak hanya melampaui batas-batas yang dimungkinkan secara teknologi.