Token CHO telah melonjak lebih dari 7x dalam tiga bulan terakhir, didorong oleh penggabungan Choise.com dan Vault ke dalam Choise.ai. Tim di balik ekosistem ini memperkenalkan serangkaian inovasi, termasuk teknologi SMPC baru, Tringlr, yang bertujuan merevolusi keamanan dompet digital.

Runtuhnya FTX pada tahun 2022 mengungkap kerentanan penyimpanan terpusat, yang menyebabkan kerugian sekitar $100 miliar. Hal ini menjadikan penyimpanan terdesentralisasi, di mana pengguna memiliki kendali penuh atas keuangan mereka, menjadi sorotan. Namun, penyimpanan terdesentralisasi juga memiliki risiko keamanan tersendiri.

Tringlr bertujuan untuk menggabungkan keunggulan penyimpanan terpusat dan terdesentralisasi sekaligus memitigasi kelemahannya masing-masing. Hal ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan aset dengan cara yang terdesentralisasi sambil tetap menggunakan operasi terpusat bila diperlukan. Integrasi ini memastikan kedua komponen bekerja sama dengan lancar, memberikan keamanan tanpa mengorbankan kenyamanan.

Kerangka keamanan Tringlr mengharuskan setiap transaksi diverifikasi oleh setidaknya dua dari tiga pihak yang mungkin: pengguna, otoritas terpusat, dan "agen aman". Model ini meminimalkan risiko kesalahan pribadi dan campur tangan terpusat.

Tringlr juga akan memungkinkan pengguna untuk menetapkan batas transaksi dalam komponen terpusat, menawarkan perlindungan ekstra dari aktivitas jahat. Ini juga akan menyediakan dompet cadangan yang tidak dapat diakses oleh institusi terpusat, memberikan pemilik dompet strategi keluar yang aman jika terjadi gangguan terpusat.

Tringlr dirancang untuk berfungsi menggunakan token CHO, yang diharapkan dapat meningkatkan permintaan pasar terhadap token tersebut. Untuk membuat CHO lebih mudah diakses, Choise.ai meluncurkannya di Binance Smart Chain (BSC) dan bursa BingX. Pada saat penulisan, CHO diperdagangkan di atas $0,08, menunjukkan peningkatan nilai sebesar 122% sejak awal April.