Pengadilan mengungkapkan 161 surat dari kerabat dan teman yang mengajukan petisi untuk CZ. Surat ketiga:
Dari teman sekelas SMA CZ, Ted Lin
Saya mengenal Changpeng Zhao (CZ) sejak tahun 1990. Pertama kali saya bertemu CZ adalah saat kami berdua bersekolah di SMA yang sama di Vancouver, Kanada. Sebagai anak-anak dari orang tua imigran generasi pertama, kami memiliki nilai-nilai yang sama dan dengan cepat menjadi sahabat. Karakter CZ adalah rendah hati, pekerja keras, dan jujur. Saya bangga memiliki rekan petualangan seperti itu di masa remaja saya.
CZ tumbuh di lingkungan yang sangat sederhana. Di antara teman sekelas SMA yang saya kenal, dia adalah salah satu orang paling tidak kaya pada saat itu. Untuk menghidupi keluarganya dan memiliki uang saku tambahan untuk dibelanjakan, dia harus bekerja secara rutin di McDonald's setempat. Meskipun memiliki lebih banyak tanggung jawab dan waktu luang yang terbatas, CZ mampu mempertahankan prestasi akademis yang sangat baik, dan saya sering harus bersaing dengannya untuk mendapatkan nilai tertinggi. Ia juga memiliki kemampuan atletik yang sangat baik. Bersama beberapa teman sekelas, kami membentuk tim voli sekolah, Eagles, dan dia kemudian diangkat menjadi kapten.
Sangat mengesankan melihat betapa kerasnya CZ dalam meningkatkan keterampilan bola volinya. Pada awal tahun 1990-an, Internet belum populer, sehingga buku merupakan cara utama untuk mempelajari pengetahuan baru. Selain latihan yang diatur oleh pelatih, CZ juga akan meminjam buku-buku bola voli dari perpustakaan sekolah, tekun mengulangi gerakan-gerakan latihan, serta meniru bentuk dan teknik yang ditentukan dalam buku-buku tersebut. Peningkatannya terlihat jelas dan pada akhirnya kami semua sepakat bahwa dia harus menjadi kapten.
Kisah yang kurang diketahui tentang CZ adalah tantangan berbahasa Inggrisnya saat itu. Ia sering terjebak di awal pidatonya, mengulang-ulang kata "dan". Kegagapan ini terutama terlihat dalam situasi bertekanan tinggi, seperti pada pertandingan bola voli sekolah ketika dia, sebagai kapten kami, berdebat tentang keputusan wasit. Namun lambat laun, kegagapan itu seolah hilang. Hanya sedikit orang yang tahu bahwa CZ telah menerima terapi wicara selama bertahun-tahun.
Melalui ketekunannya, ia mengatasi hambatan bicaranya dan menjadi seorang penutur bahasa Inggris yang fasih.
Kami lulus SMA pada tahun 1995, masuk universitas yang berbeda dan memulai karir yang berbeda. Lebih dari dua puluh tahun kemudian, jalan kami bertemu lagi, dan ketika saya mempunyai kesempatan untuk bekerja dengannya di Binance, saya benar-benar kagum dengan kerendahan hati teman SMA saya yang tidak berubah, etos kerja yang kuat, dan integritas.
