Pada bulan Januari, Binance termasuk di antara sembilan platform mata uang kripto lepas pantai yang dilarang beroperasi di India sebagai tanggapan atas kegagalan platform tersebut untuk mematuhi pedoman FIU dan PMLA.

Binance, bursa mata uang kripto terbesar di dunia yang dilarang di India, siap untuk kembali beroperasi setelah membayar denda sekitar $2 juta, menurut laporan di The Economic Times.

Pertukaran kripto akan kembali sebagai entitas yang terdaftar di Unit Intelijen Keuangan (FIU) kementerian keuangan, tambah laporan itu.

FIU bertugas mengawasi perdagangan aset digital virtual (VDA).

Binance akan mematuhi semua undang-undang yang berlaku, termasuk Undang-Undang Pencegahan Pencucian Uang (PMLA) serta kerangka perpajakan VDA.

Binance adalah bursa kripto terbesar di dunia, baik dari segi kepemilikan aset dan volume perdagangan harian. Menurut CoinMarketCap, mereka mencatat volume perdagangan sebesar $22 miliar dalam 24 jam sebelumnya (berakhir pukul 7 malam IST pada hari Rabu), yang merupakan 25% dari volume global.

Pada bulan Januari, Binance termasuk di antara sembilan platform cryptocurrency lepas pantai yang dilarang beroperasi di India melalui alamat web dan aplikasi seluler. Tindakan ini merupakan respons terhadap kegagalan platform tersebut dalam mematuhi pedoman FIU dan PMLA.

Sebelum pelarangan, Binance menyumbang hampir 90 persen dari perkiraan kepemilikan kripto senilai $4 miliar oleh warga negara India. Dominasi pasar platform ini terutama disebabkan oleh ketidakpatuhannya terhadap undang-undang perpajakan, yang memungkinkan investor untuk berdagang tanpa membayar pajak 1 persen yang dipotong pada sumbernya (TDS) yang berlaku di bursa terdaftar.

Setelah pelarangan Binance, sebagian besar investor kripto India memindahkan kepemilikan mereka ke bursa India, termasuk CoinDCX, WazirX.

Para eksekutif di industri mata uang kripto juga menunjukkan keengganan Binance untuk membuka perdagangannya untuk pengawasan, karena khawatir hal ini akan menghilangkan investasi besar.

Binance akan menjadi bursa luar negeri kedua yang mendaftar di India setelah Kucoin yang berbasis di Seychelles mengumumkan kepatuhan FIU bulan lalu, setelah itu larangan terhadap situs webnya dicabut.

Para pemimpin pasar percaya kembalinya Binance dapat mengubah dinamika pasar, karena membawa teknologi unggul dan likuiditas yang lebih besar dibandingkan bursa India. Mata uang ini masuk kembali ke India pada saat mata uang populer seperti bitcoin dan ethereum menembus level tertinggi sepanjang masa.

#Megadrop #bitcoinhalving #BullorBear #Memecoins #WIF

$BTC $BNB $ETH