Menurut Odaily, pada pagi hari tanggal 25 Juni, Kantor Audit yang ditugaskan oleh Dewan Negara melaporkan pelaksanaan anggaran pusat serta pendapatan dan belanja fiskal lainnya untuk tahun 2023 kepada Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional. Laporan tersebut menunjukkan bahwa metode korupsi semakin terselubung dan canggih. Ketika upaya pemberantasan korupsi semakin intensif, praktik korupsi menjadi semakin tersembunyi, memanfaatkan teknologi informasi dan celah peraturan. Bentuk-bentuk korupsi baru dan korupsi laten mulai bermunculan.

Laporan tersebut mengutip contoh pejabat tingkat departemen di departemen regulasi keuangan yang menggunakan posisinya untuk mendukung perusahaan swasta tertentu guna meningkatkan daya saing industri mereka. Pejabat ini menerima sejumlah besar uang dan ekuitas, dan menyembunyikan sumber dana yang ditransfer oleh perusahaan swasta melalui 'pemrosesan teknis'. Hal ini termasuk penarikan dan penyetoran di outlet yang sama, menggunakan rekening bank kerabat, dan melakukan transaksi mata uang virtual. Kasus ini menyajikan karakteristik teknis yang khas.