Poin Penting:

  • SEC menyimpulkan penyelidikan Dapper Labs, yang dikenal dengan NBA Top Shot dan CryptoKitties, berakhir tanpa mengungkapkan alasan atau tanggal.

  • Dapper Labs menghadapi gugatan class action atas NBA Top Shot Moments, menuduh sekuritas tidak terdaftar, di tengah pasar NFT yang bergejolak.

  • Meskipun terjadi PHK dan fluktuasi pasar, Dapper Labs terus beroperasi dan bermitra dengan liga olahraga.

Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) telah menyelesaikan penyelidikan terhadap Dapper Labs, perusahaan non-fungible token (NFT) terkemuka di balik NBA Top Shot dan CryptoKitties.

SEC Menyelesaikan Investigasi Dapper Labs

Investigasi Dapper Labs yang terungkap dalam dokumen internal SEC yang diperoleh Fortune, dihentikan oleh David Hirsch, kepala unit kripto dan siber regulator, pada 29 September.

Satu halaman "Laporan Penutupan Kasus" tidak mengungkapkan alasan di balik penyelidikan Dapper Labs, tanggal dimulainya, atau alasan penutupannya. Perkembangan ini mengikuti penyelesaian SEC dengan Impact Theory dan Stoner Cats masing-masing pada bulan Agustus dan pertengahan September, menandai tindakan awal agensi tersebut terhadap industri NFT. SEC menuduh bahwa kedua proyek tersebut menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar, sehingga melanggar hukum federal.

Dapper Labs, yang telah mengumpulkan lebih dari $600 juta sejak didirikan pada tahun 2018, juga terlibat dalam gugatan class action yang menuduh bahwa NBA Top Shot Moments, NFT-nya, adalah sekuritas yang tidak terdaftar. Meskipun perusahaan tersebut mengklaim tidak mengetahui penyelidikan SEC, perusahaan tersebut mengakui penutupan kasus tersebut.

CEO Gharegozlou Memimpin Strategi Tangguh

Didirikan oleh Roham Gharegozlou pada akhir tahun 2017, Dapper Labs mendapatkan ketenaran dengan CryptoKitties, sebuah game berbasis blockchain. Usaha berikutnya, NBA Top Shot, popularitasnya melonjak, menghasilkan lebih dari $226 juta dalam penjualan bulanan pada Februari 2021. Namun, pasar NFT jatuh pada tahun 2022, menyebabkan Dapper Labs mengurangi jumlah tenaga kerjanya dan menjalani PHK berturut-turut.

Meskipun mengalami kemunduran, Dapper Labs tetap melanjutkan operasinya dengan kurang dari 180 karyawan, dengan fokus pada kemitraan dengan liga olahraga seperti NFL dan LaLiga.

PENAFIAN: Informasi di situs ini disediakan sebagai komentar pasar umum dan bukan merupakan nasihat investasi. Kami mendorong Anda untuk melakukan riset sendiri sebelum berinvestasi.