Menjelang rilis data CPI, pasar cryptocurrency tiba-tiba anjlok! Miliaran aset langsung menguap! Apakah ini kekuatan pendorong misterius di balik kejatuhan tersebut?
Kemarin, pasar mata uang kripto mengalami gelombang penurunan yang menarik perhatian pasar luas. Menurut data, total nilai pasar mata uang kripto turun 3,70% menjadi US$2,59 triliun pada 9 April. Di saat yang sama, pasar derivatif mata uang kripto juga mengalami pukulan berat, dengan jumlah likuidasi mencapai US$250 juta. Volatilitas ini tidak hanya membuat takut investor tetapi juga mencerminkan sensitivitas pasar terhadap laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS yang akan datang.
Dalam gelombang penurunan ini, Bitcoin, mata uang kripto terbesar berdasarkan nilai pasar, memimpin penurunan, turun 4,12% dalam 24 jam, dan harganya turun menjadi sekitar $68,941. Pada saat yang sama, Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua, juga mengalami penurunan sebesar 4,63% pada periode yang sama, dengan harga merosot ke $3,508. Fluktuasi harga seperti ini tentu saja memperburuk ketegangan pasar.
Jadi, apa sebenarnya yang menyebabkan penurunan pasar cryptocurrency ini? Kita bisa menafsirkannya dari berbagai dimensi.
Pertama-tama, data CPI yang akan dirilis di Amerika Serikat telah menjadi fokus pasar. Sebelum data dirilis, investor umumnya memperkirakan indeks akan lebih tinggi dari perkiraan sehingga memicu kekhawatiran terhadap inflasi. CPI adalah indikator utama yang mengukur perubahan harga sejumlah barang dan jasa dan memiliki nilai referensi penting untuk formulasi kebijakan moneter Federal Reserve. Oleh karena itu, perubahan data CPI seringkali berdampak langsung terhadap keputusan investor sehingga berdampak pada pasar keuangan.
Dalam hal ini, para pedagang cemas menunggu rilis data CPI. Mereka mengetahui bahwa data ini tidak hanya berkaitan dengan tingkat inflasi, namun juga dapat mempengaruhi keputusan penyesuaian suku bunga Federal Reserve. Jika data CPI lebih tinggi dari perkiraan, hal ini mungkin berarti meningkatnya tekanan inflasi, yang akan meningkatkan tekanan pada Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga, sehingga memberikan tekanan pada aset berisiko. Di sisi lain, jika data CPI lebih rendah dari perkiraan, hal ini dapat meredakan kekhawatiran pasar terhadap inflasi dan memberikan dukungan pada aset berisiko.
Selain data CPI, ada peristiwa makroekonomi lain yang mempengaruhi pasar mata uang kripto. Misalnya saja Indeks Harga Produsen (PPI), jumlah klaim pengangguran awal, dan keputusan suku bunga Bank Sentral Eropa.Perubahan peristiwa ini mungkin berdampak langsung atau tidak langsung pada pasar mata uang kripto.
Dengan latar belakang ini, fluktuasi di pasar mata uang kripto tidaklah sulit untuk dipahami. Investor seringkali memilih untuk bertindak hati-hati ketika dihadapkan pada ketidakpastian. Kehati-hatian ini memunculkan perilaku risk-off di pasar menjelang rilis data CPI yang memicu penurunan pasar mata uang kripto.
Selain itu, likuidasi di pasar berjangka juga menjadi alasan besar merosotnya pasar mata uang kripto. Ketika pedagang bullish terkejut dengan penurunan harga, likuidasi jangka panjang dapat terjadi dengan cepat. Lebih dari $242,87 juta posisi buy di pasar mata uang kripto telah dilikuidasi dalam 24 jam terakhir. Likuidasi besar-besaran ini tidak hanya memperburuk tren penurunan pasar, namun juga semakin melemahkan kepercayaan investor.
Khususnya, arus keluar dari ETF Bitcoin spot juga berubah menjadi negatif. Hal ini menunjukkan bahwa selera risiko investor terhadap pasar mata uang kripto sedang menurun. Selama kondisi pasar yang tidak menentu atau bearish, investor mungkin lebih memilih untuk menyimpan uang tunai atau berinvestasi pada aset yang lebih tradisional dan tidak mudah berubah. Arus dana keluar ini tidak diragukan lagi memberikan tekanan lebih lanjut pada pasar mata uang kripto.
Namun, meski menghadapi banyak hambatan, pasar mata uang kripto tetap memiliki daya tarik tersendiri. Saat acara Halving Bitcoin semakin dekat, para pelaku pasar tetap optimis terhadap potensi kenaikan pasar kripto. Halving Bitcoin adalah mekanisme yang mengurangi pasokan Bitcoin dengan menurunkan imbalan penambangan, yang dipandang sebagai dukungan jangka panjang terhadap harga Bitcoin. Oleh karena itu, meskipun pasar dapat berfluktuasi karena berbagai faktor dalam jangka pendek, dalam jangka panjang pasar mata uang kripto masih memiliki ruang luas untuk berkembang.
Singkatnya, penurunan pasar mata uang kripto adalah hasil dari kombinasi beberapa faktor. Dari rilis data makroekonomi hingga likuidasi pasar berjangka hingga arus keluar dana dari ETF Bitcoin spot, faktor-faktor ini saling terkait dan bersama-sama memengaruhi tren pasar. #大盘走势 #BTC大饼减半,